"Untuk persiapannya sudah siap semua, nanti dibantu temen-temen Polrestabes, TNI, Satpol PP, Linmas sudah siap semua," kata Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (22/1/2021).
Whisnu menjelaskan, tujuan penutupan dua jalan di Surabaya ini untuk mengurangi kerumunan, khususnya di akhir pekan. Sebab, berkaca dari pengalaman minggu lalu banyak merazia di daerah tersebut.
"Sehingga kita berharap warga Surabaya juga mengurangi aktivitas di tengah kota pada akhir pekan. Bagaimana pun kita kena PPKM, Surabaya Raya ini peningkatannya dirasa masih tinggi, BOR (Bed occupancy rate di RS) masih 100%. Kita berharap masyarakat juga berhati-hari apapun itu, virus ini masih ada dan berbahaya," jelasnya.
Hingga sejauh ini, kata Whisnu, tidak ada pengusaha yang mengajukan penolakan atau keberatan atas penutupan dua jalan terrsebut. Bahkan mereka memahami situasi saat ini.
Untuk sementara ini, hanya dua jalan saja yang ditutup. Selebihnya nanti sembari dilakukan evaluasi. Menurutnya, penutupan ini dirasa efektifnya seperti saat tahun baru.
"Nanti kalau belum efektif pindah di Jalan Panglima Sudirman nanti kita berlakukan di Panglima Sudirman," ujarnya.
Sementara antisipasi pengalihan kerumunan di pinggir kota, seluruh kecanatan akan keliling memantau perkembangan penumpukan masyarakat. Jika di tengah kota Satpol PP, Linmas, dishub kota akan konsentrasi mengawasi dua jalan tersebut dan sekitarnya.
"Di kecamatan tetap bergerak memantau kondisi di pinggir-pinggir di luar area. Nanti kita evaluasi hari Senin ada laporan apa, kalau hanya memindahkan kerumunan ya kita kita evaluasi lagi penutupan ini harus seperti apa," pungkasnya. (fat/fat)