Kepala Dusun Wonorejo, Hartono mengakui masih ada pendaki yang berada di puncak Gunung Raung. Pihaknya mengestimasi ada sekitar 3 grup pendaki yang naik atau berada di puncak Raung.
"Sesuai laporan masih ada pendaki. Namun jumlahnya belum kita ketahui," ujarnya kepada detikcom, Kamis (21/1/2021).
Menurutnya, sesuai dengan arahan BPBD Banyuwangi, pihaknya meminta petugas pos jaga untuk menyuruh pendaki turun. "Sudah kita minta turun saat ini," terangnya.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam mengatakan, instruksi ini sudah diberikan kepada petugas baik dari pemerintahan, kepolisian dan TNI. BPBD Banyuwangi sudah berkoordinasi dengan Camat Kalibaru untuk menutup sementara pendakian ke Gunung Raung melalui Pos Wonorejo.
"Di Banyuwangi pendakian Gunung Raung melalui Pos Wonorejo Kalibaru. Saya sudah berkoordinasi dengan camat agar berkomunikasi dengan pihak pengelola agar dilakukan penutupan hingga ada informasi lebih lanjut dari PVMBG," imbuhnya.
Eka mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik terkait peningkatan aktivitas Gunung Raung tersebut. Terlebih, mitigasi bencana sudah sering dilakukan.
Gunung Raung mengalami erupsi kecil dan mengeluarkan asap kelabu sejak dini hari tadi. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pos pendakian gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso ini ditutup untuk sementara waktu.
Baca juga: Gunung Raung Erupsi, Jalur Pendakian Ditutup |
Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI menaikkan status aktivitas Gunung Raung dari normal (level I) menjadi waspada (level II). Seperti dalam surat edaran Nomer 16.Lap/GL.05/BVG/2021 yang dikeluarkan hari ini.
Dalam surat tersebut, hasil evaluasi dan pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya gejala kenaikan aktivitas. Maka tingkat aktivitas vulkanik Gunung Raung dinaikkan dari level I (normal) menjadi level II (waspada). Ini terhitung pukul 13.00 WIB.