Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rifaldhy Hangga Putra mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab ledakan di lahan milik Muslikh (60) tersebut. Garis polisi telah dipasang untuk mengamankan lokasi ledakan.
"Penyebabnya masih kami selidiki. Itu kan bekas galian ada dua lokasi. Kami ambil sampel nanti kami kirim ke Labfor," kata Rifaldhy saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (21/1/2021).
Ia menjelaskan, sampel yang diambil berupa bubuk berwarna abu-abu. Bubuk tersebut memang banyak tercecer di jalan maupun pepohonan di dekat titik ledakan. Selanjutnya sampel akan dikirim ke Labfor Polda Jatim untuk diteliti.
"Sampelnya serbuk warna abu-abu, sementara itu saja. Belum tahu itu apa, nanti kami cek ke Labfor. Kemungkinan ada hubungannya dengan ledakan," terang Rifaldhy.
Oleh sebab itu, saat ini polisi belum bisa menyimpulkan penyebab ledakan yang menghebohkan warga Mojokerto. Rifaldhy memastikan benda langit atau bola api yang dilihat warga sekitar sesaat sebelum ledakan terjadi, bukanlah pemicunya.
"Tidak mungkin itu meteor. Kemungkinan itu kami kesampingkan," tandasnya.
Ledakan keras terjadi di lahan bekas tambang pasir milik Muslikh (60) di Dusun Watuumpak, Desa Kepuhpandak, Kecamatan Kutorejo, Rabu (20/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Satu kali ledakan tersebut disusul bola api yang membumbung tinggi.
Dampak ledakan dirasakan warga Desa Mojotamping, Kecamatan Bangsal di sebelah utara tempat kejadian. Menurut warga, selain suaranya yang kencang, ledakan juga menggetarkan rumah mereka.
Ledakan yang belum diketahui sumbernya itu sempat membuat heboh warga Kabupaten Mojokerto. Mereka berbondong-bondong ke lokasi kejadian karena dibuat penasaran.
Berbagai spekulasi pun muncul terkait penyebab ledakan keras tersebut. Mulai dari bom, pesawat jatuh, ledakan gas elpiji, hingga gunung meletus.
Sebagian warga juga mengaku melihat bola api melayang dari utara ke selatan sesaat sebelum ledakan terjadi. Bola memancarkan cahaya oranye itu diyakini warga menjadi penyebab ledakan.
Lihat juga video 'Ledakan Terjadi di Pabrik Kimia Cilegon':
(sun/bdh)