Menanggapi hal tersebut, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan jika ada wacana perpanjangan PPKM Jawa-Bali, belum pasti dilakukan.
"Iya, tadi ada rapat evaluasi, cuman sekda tadi yang langsung mimpin. Kalau memang ada wacana untuk diperpanjang secara teknis kan kita siap," kata Whisnu kepada wartawan, Rabu (20/1/2021).
Hanya saja, lanjut Whisnu, efek dari PPKM ini yang harus terus dipantau Pemkot Surabaya. Seperti ekonomi pada masyarakat menengah ke bawah yang mulai dilakukan pendataan.
"Kalau diperpanjang akan kita masifkan pendataan itu. Nanti bantuannya seperti apa. Beberapa sudah kita sampaikan, nanti kita perhitungkan bisa ndak kampung tangguh kita tambah lagi. Agar mereka juga bisa buka dapur umum, dan mereka yang terdampak tidak bisa makan tetap bisa kita beri makan atau bantuan-bantuan non tunai seperti apa," jelasnya.
"Kalau dipastikan diperpanjang, pasti harus kita hitung cepet," tambahnyam
Sedangkan untuk evaluasi PPKM lebih dari sepekan lalu, Whisnu menyebut kampung tangguh memiliki peran penting dan sangat membantu. Karena dirasa hampir tidak ada gejolak di Surabaya.
"Di tempat-tempat lain banyak gejolak. Surabaya relatif aman, masyarakat juga tertib dan itu efektif. Kuncinya di kampung tangguh dan juga penerapan protokol kesehatan di masyarakat sendiri," pungkasnya. (fat/fat)