BMKG Juanda memberikan peringatan dini Kota Malang masuk zona cuaca ekstrem. BMKG kembali melakukan pemutakhiran peringatan dini pada 18 Januari 2021 dengan memprakirakan wilayah Kota Malang berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang sesaat pada pukul 16.30-18.30 WIB.
Prediksi tersebut benar terjadi, Kota Malang diguyur hujan lebat pada Senin (18/1/2021) sore. Hingga menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di sejumlah titik.
BPBD Kota Malang mencatat, setidaknya ada 20 titik banjir yang tersebar di wilayah Kota Malang. Di antaranya, di Jalan Bandulan, Jala Ir Rais, Pertigaan Bandulan Barat, Jalan Candi, yang kesemuanya berada di wilayah Kecamatan Sukun.
Sementara di Kecamatan Lowokwaru, banjir terjadi di Jalan Sarangan dan Jalan Soekarno Hatta, untuk Kecamatan Blimbing, banjir terjadi di Jalan Raya Sulfat. Banjir di Kecamatan Kedungkandang terjadi di Jalan Danau Ranau, Jalan Danau Maninjau Raya, Jalan Danau Toba, dan Jalan Ranugrati.
Terakhir di wilayah Kecamatan Sukun, banjir terjadi di Jalan Bareng, Jalan Bukit Barisan, Jalan Galunggung, Jalan Kawi, Jalan Semeru, Jalan Kasin, dan Jalan HOS Cokroaminioto.
Ketinggian banjir pun bervariasi, antara ± 20 cm hingga yang terdalam mencapai kurang lebih 110 cm. Beberapa rumah terendam dan arus lalu lintas terhambat, sehingga menimbulkan kemacetan.
Banjir surut dengan rentang waktu 1 sampai 2 jam setelah intensitas hujan menurun. Masih dalam rilis yang disebar BPBD Kota Malang, selain banjir guyuran hujan deras terjadi sore kemarin, juga mengakibatkan longsor di lima titik.
Yakni Jalan Hamid Rusdi, Kampung Topeng Desmen, Jakan Gempol, Titan Asri, dan Perum Sulfat Inside di Jalan Sadang, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing.
Satu di antara kejadian tanah longsor tersebut yaitu tanah longsor di Kelurahan Bunulrejo, timbul satu korban. Korban atas nama Roland Samarna (40), yang menempati rumah di Perum Sulfat Inside.
Berdasarkan kronologi yang dihimpun tim kaji cepat BPBD Kota Malang, longsor terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, bersamaan saat korban sedang membersihkan saluran drainase yang tersumbat di depan rumahnya. Korban jatuh terseret material longsor ke aliran Sungai Bango. Setelah sempat dicari beberapa menit, tidak ada respons dan tanda-tanda jejak korban.
Warga sekitar pun melaporkan kejadian ke perangkat RT/RW setempat untuk diteruskan ke pihak berwajib. Mendapati laporan tersebut, pihak terkait termasuk BPBD Kota Malang melakukan asesment awal. Akhirnya pada pukul 18.00 WIB korban dinyatakan hilang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Ali Mulyanto dan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata datang meninjau lokasi longsor pasca kejadian. Posko darurat didirikan, dan puluhan personel SAR gabungan diterjunkan untuk membantu Basarnas melakukan pencarian korban.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terkait potensi bencana di sekitar tempat tinggalnya, karena Januari merupakan puncak musim penghujan," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Ali Mustofa kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).