Makam Medeleg di Kabupaten Jombang terkenal karena keangkerannya. Tempat pemakaman umum ini menjadi tujuan orang-orang untuk ritual. Seperti apa?
Seperti namanya, makam Medeleg terletak di Dusun Medeleg, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang. Pemakaman umum ini sekitar 1 Km di sebelah timur Tol Jombang-Mojokerto. Sedangkan dari pusat Kota Jombang berjarak sekitar 10 Km.
Sampai saat ini, Medeleg menjadi tempat pemakaman umum bagi warga tiga dusun di Desa Tampingmojo. Yaitu Dusun Bakalan, Tampingan dan Medeleg sendiri. Kondisinya pun sama dengan pemakaman umum di tempat lain.
Warga Dusun Medeleg Paiman (55) mengatakan, kisah keangkeran makam Medeleg sudah dia dengar sejak kecil. Namun, dia belum pernah mengalami sendiri kejadian ganjil di makam tersebut.
"Saya dulu dibilangi orang tua, dilarang masuk kuburan karena angker. Bambu saja ditebang mengeluarkan darah. Memang yang fanatik dengan mistis tidak berani macam-macam sampai sekarang," kata Paiman kepada wartawan di lokasi, Sabtu (16/1/2021).
Bahkan, makam Medeleg menjadi tujuan banyak orang untuk ritual. Tepatnya di area bagian belakang makam yang dikelilingi pagar tembok dan besi. Di tempat beratap seng ini terdapat tumpukan bata merah kuno berbentuk lingkaran layaknya sebuah dinding sumur. Struktur yang disebut sumur itu dikeramatkan sejak tahun 1960-an.
"Banyak yang datang dari luar kota, Surabaya, Kalimantan. Tujuannya macam-macam. Ada yang minta nomor togel, pesugihan. Biasanya bawa dupa dan kembang," ujar Paiman.
Lihat juga video 'Konon! Batu di Ciamis Ini Tak Bisa Dipindahkan dan Dihancurkan':
Namun, warga setempat tidak lagi mengeramatkan makam Medeleg. "Dulu katanya keramat, sekarang tidak. Warga sini biasa saja," ungkap Paiman.
Tokoh Agama Dusun Medeleg Abdul Hafid (64) menjelaskan, keberadaan makam Medeleg kerap dikaitkan dengan sejumlah kejadian ganjil tahun 1970-an. Mulai dari tukang khitan yang disesatkan, rombongan keluarga akan tunangan yang disesatkan, hingga grup kuda lumping yang ditanggap bangsa gaib.
"Dulu ada anak sini mau khitan. Sampai sore tukang khitannya tidak juga datang. Keluarganya menjemput ke rumah tukang khitan. Kata tukang khitannya sudah menghitan anak tersebut, padahal anaknya belum ada yang mengkhitan," jelasnya.
Ritual di makam Medeleg, kata Hafid, masih berlangsung sampai saat ini. Para pengunjung datang dari luar Kabupaten Jombang. Seperti Bali, Pasuruan, Makasar, Malang, Jakarta dan Padang. Tujuan mereka pun beragam. Seperti ingin naik pangkat dan cepat kaya.
![]() |
"Makam ini sebenarnya tidak ada apa-apanya. Hanya orang luar saja yang mengatakan makam ini angker. Padahal tidak ada apa-apanya, makam umum biasa," tegasnya.
Kepala Desa Tampingmojo Nurus Sa'adah menuturkan, makam Medeleg dicap angker hanya oleh masyarakat dari luar desanya. Menurut dia, warga setempat tidak ada yang mengeramatkan pemakaman umum tersebut.
"Sebenarnya makam biasa, hanya warga luar desa yang beranggapan lain, menilai ini makam keramat. Sering saya dengar jadi tempat uji nyali sampai kesurupan. Ada dari orang-orang yang ingin membuktikan. Entah itu kesurupan arwah leluhur sini atau setan yang menyerupai. Saya sendiri tidak ketemu langsung mereka," cetusnya.