Dua kali insiden kebakaran salat Jumat ini menyebabkan Pengasuh Ponpes M. As'ad Abdul Bari' melaporkan ke polisi. Baik kejadian pertama maupun kedua, yang terbakar adalah rak sepatu, sepatu serta puluhan timba untuk mencuci pakaian para santri. Namun belum diketahui jejak pelaku maupun motifnya.
"Pada kejadian pertama, satu rak sepatu dan sandal para santri serta jendela asrama putra. Kejadiannya sekitar pukul 11.00 WIB hingga 11.40 WIB saat jamaah Jumat berlangsung," kata As'ad, Selasa (12/1/2021).
As'ad mengaku kebakaran pertama diketahui saksi bernama Nanang, yang rumahnya ada di sebelah utara ponpes. Nanang pun berupaya memadamkan api yang muncul dari asrama Ponpes Putra itu dibantu dua orang yang hendak berangkat salat Jumat. Insiden pertama telah dilaporkan ke Polsek Laren. Polisi pun melakukan olah TKP dan memasang garis polisi.
Sepekan kemudian, sasarannya 4 unit rak sepatu sandal asrama putri yang mengakibatkan sandal, sepatu, dan 40 biji bak untuk mencuci pakaian santri ludes terbakar.
"Api kedua ini diketahui oleh Munandar, yang rumahnya berada di belakang asrama putri. Api juga menjalar ke kusen pintu belakang kamar mandi, pintu kamar mandi, tangga dan atap lantai 2," ujarnya.
Insiden ini, menurut Luqmanul, juga menjadi atensi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
"Kalau tidak ada unsur kesengajaan, masa sasaran dua tempat dengan objek serupa," katanya.
Pihaknya, lanjut Luqman, juga segera meneruskan laporan resmi ke Polres Lamongan dan PP Muhammadiyah. "Harapannya bisa ditemukan pelakunya karena ini urusan dengan kepentingan umat," tuturnya.
Sementara Kasatreskrim Polres Lamongan, AKP David Manurung dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP agar bisa mengambil kesimpulan. David meminta waktu dan sejauh mana hasil dari olah TKP nanti akan diketahui.