"(Tanggal) 11 sampai 15 ini saja, sepekan. Senin (18/1) depan kita sudah buka," tutur Kasubsie Pelayanan Verifikasi Dokumen dan Izin Tinggal Keimigrasian, Indra Wilis kepada wartawan, Senin (11/1/2021).
Penutupan ini, lanjut Indra, karena ada tiga pegawai yang reaktif. Gejalanya panas saat masuk kantor dan ternyata sesak nafas.
"Bukan terpapar, masih reaktif, dia kan panas segala macam, begitu masuk kantor nggak tahu sesak napas, kebetulan, ada dua lagi staf yang mengalami hal yang sama kayak demam, nggak enak badan, sakit perut dan sebagainya," kata Indra.
Indra menambahkan pihak imigrasi pun sebenarnya tetap bekerja dengan sistem Work From Home (WFH). Namun bagi warga yang membutuhkan pelayanan emergency tetap dilayani.
Sementara, salah satu warga asal Kecamatan Ngrayun Novia Mulyasaroh mengaku tidak mengetahui jika kantor imigrasi Ponorogo tutup.
"Saya tahunya pas datang kesini ternyata tutup satu minggu, Senin depan buka," imbuh Novia.
Meski mengaku kecewa, Novia tidak merasa keberatan dengan tutupnya kantor Imigrasi. Sebab, kebutuhan passport-nya masih bisa ditunda sembari menunggu pelayanan dibuka kembali.
"Saya butuh passport buat keperluan beasiswa ke luar negeri," pungkas Novia.