Banjir Luapan Sungai di Lamongan Rendam 58 Lembaga Pendidikan

Banjir Luapan Sungai di Lamongan Rendam 58 Lembaga Pendidikan

Eko Sudjarwo - detikNews
Minggu, 10 Jan 2021 20:11 WIB
Selain merendam rumah dan lahan tambak, banjir di Lamongan juga merendam sejumlah fasilitas umum. Seperti gedung sekolah dan lainnya.
Banjir di Lamongan merendam sejumlah fasilitas umum/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Selain merendam rumah dan lahan tambak, banjir di Lamongan juga merendam sejumlah fasilitas umum. Seperti gedung sekolah dan lainnya.

Yang terdata, ada 58 gedung sarana pendidikan terendam banjir di 38 desa di 6 kecamatan di Lamongan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, lembaga pendidikan yang terbanyak terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Njero ini di Kecamatan Turi. Ada 14 gedung lembaga pendidikan yang terendam.

"Paling banyak di Kecamatan Turi, ada 14 lembaga pendidikan. Yaitu 6 di Desa Putatkumpul, 2 di Kemlagi Lor, 3 di Pomahanjanggan dan 3 di Kepudibener dan Kecamatan Karangbinangun sebanyak 18 lembaga," kata Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan Muslimin saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (10/1/2021).

Lembaga pendidikan lainnya yang juga terdampak banjir, menurut Muslimin, di antaranya di Kecamatan Deket terdapat 6 lembaga pendidikan yang terdampak. Yaitu di Desa Sidomulyo, Tukerto dan Weduni, masing-masing terdapat 2 lembaga pendidikan.

"Di Kecamatan Glagah ada 7 lembaga pendidikan, 3 di antaranya di Desa Soko, 2 di Desa Gempolpendowo, satu di Rayunggumuk dan satu lagi di Desa Pasi," ujarnya.

Lebih lanjut Muslimin menyebutkan, di Kecamatan Kalitengah terdapat 11 lembaga pendidikan terdampak banjir. Yaitu di Desa Bojoasri, Tiwet dan Jelakcatur serta di Desa Gambuhan. Beruntung, saat ini belum ada aktivitas belajar mengajar karena pandemi COVID-19 sehingga tidak menghambat proses belajar mengajar.

"Selain lembaga pendidikan, banjir juga merendam 20 rumah ibadah di beberapa desa tersebut," tambah Muslimin.

Warga berharap pemerintah segera berupaya mengatasi banjir yang rutin terjadi di kawasan Bengawan Njero ini, agar tidak membuat banjir semakin besar yang dapat membahayakan keselamatan warga. Warga merasa dirugikan dengan banjir ini.

"Kami berharap agar bisa diatasi dan ditemukan solusi untuk kami," ujar seorang warga.

Seperti diketahui, banjir hingga kini masih merendam sedikitnya 38 desa di 6 kecamatan di Lamongan. Di 38 desa ini setidaknya 3 ribu rumah terendam dan ribuan kilometer jalan poros desa bak sungai.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.