Salah satu kru pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Fadly Satrianto diketahui warga Surabaya. Pihak keluarga sedang tes DNA.
"Saat ini nyonya saya, ibunya (Fadly) sedang tes DNA di RS Bhayangkara," ujar ayah Fadly, Sumarzen Marzuki di kediamannya di kawasan Tanjung Pinang, Surabaya, Minggu (10/1/2021).
Sumarzen menjelaskan, tes DNA itu merupakan inisiatif keluarga mereka sendiri. Semalam, dirinya sempat berkomunikasi dengan Direktur Operasional NAM Air.
"Jadi ini inisiatif kita, karena tadi malam dikomunikasikan dengan pihak NAM. Kita disampaikan oleh direktur operasi NAM, karena butuh tes DNA orang tua untuk korban," terangnya.
"Ternyata mekanisme tes DNA, tidak perlu ke sana (ke Jakarta). Apalagi ini situasi pandemi COVID-19. Akhirnya bisa diambil DNA-nya di sini melalui RS Bhayangkara. Jadi ini inisiatif kami," imbuhnya.
Sumarzen berharap, putranya dan seluruh penumpang Sriwijaya dapat ditemukan dengan selamat. "Harapannya tentu bisa ditemukan dengan selamat," terangnya.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara saat akan menuju ke Pontianak. Ada 53 penumpang dan 12 orang kru di dalam pesawat tersebut. Salah satu kru pesawat yakni atas nama Fadly Satrianto yang merupakan warga Surabaya.
Ayah Fadly menyatakan bahwa putranya merupakan CO-Pilot NAM Air. Saat penerbangan menggunakan pesawat Sriwijaya, Fadly tercatat sebagai ekstra crew.
"Jadi sebagai ekstra crew ikut penerbangan itu. Bukan pembawa pesawat," pungkasnya.