Wakapolres Gresik Kompol Eko Iskandar mengatakan satu korban sudah dilakukan pemeriksaan dan dilakukan visum. Korban masih duduk di bangkus SD. Sedangkan ketujuh remaja putri yang menjadi terduga pelaku penganiayaan masih dilakukan pemeriksaan. Mereka duduk di bangku SMP.
"Terduga pelanggar, sementara ini masih kita periksa ada tujuh anak perempuan. Untuk korban satu orang sudah kita periksa dan sudah menjalani visum," ujar Eko saat rilis di Mapolres Gresik,Jumat (7/1/2020).
Eko mengatakan saat ini penyidik masih melakukan penyelidikan kasus tersebut untuk ditingkatkan menjadi penyidikan.
"Untuk bukti-bukti cukup lengkap. Di sini juga ada bukti video, termasuk visum," ungkap Eko.
Sedangkan motif yang melatarbelakangi terjadinya perundungan terhadap korban adalah cemburu atau sakit hati. Gara-garanya adalah kekasih salah satu terduga pelaku perundungan tersebut diajak jalan oleh korban.
"Yang melatarbelakangi kejadian ini atau motif adalah cemburu atau sakit hati. Karena salah satu terduga pelaku ini, pacarnya diajak jalan oleh korban, satu hari sebelumnya (kejadian)," ungkap Eko.
Keesokan harinya, kata Eko, salah satu terduga pelaku bersama kedua temannya mengajak korban dengan kesepakatan bertemu di Alun-alun Gresik untuk mencari spot foto.
"Jalan-jalan mencari spot foto. Kemudian setibanya di lokasi, temannya yang lain menunggu sebanyak tiga orang, kemudian menyusul lagi satu orang, kemudian di situ terjadi bullying berupa penganiayaan dan kejadian itu direkam oleh salah satu terduga pelaku," ungkap Eko.
Eko menambahkan dari hasil visum, pada diri korban ditemukan luka memar di punggung bagian, punggung bagian samping kanan, serta memar di bagian kepala.
"Sementara dari hasil visum demikian," ujar Eko. (iwd/iwd)