Keenam puskesmas tersebut yakni Puskesmas Sambit, Slahung, Nailan, Jetis, Bungkal, dan Jenangan.
"Untuk Puskemas Sambit karena beberapa waktu lalu merawat pasien yang ternyata terkonfirmasi positif COVID-19," tutur Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).
Irin mengatakan pada saat pasien tersebut dirawat inap di Puskesmas Sambit belum menampakkan gejala COVID-19. Sehingga beberapa petugas kesehatan berinteraksi dengan pasien.
"Meski petugas kami mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), tapi demi memastikan keamanan kami sebagai nakes dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka Puskesmas Sambit ditutup mulai Rabu (6/1) kemarin," kata Irin.
Menurut Irin, tenaga yang terlibat di Puskesmas merupakan petugas yang terdiri dari tenaga jaringan, perawat Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan bidan desa sehingga apabila ada satu nakes yang terpapar COVID-19 maka seluruh petugas di Puskesmas harus diperiksa semua demi kenyamanan dan keamanan.
"Kami sebagai pemberi layanan kesehatan masyarakat harus yakin soal kesehatan kami, supaya semua aman," imbuh Irin.
Total petugas Puskesmas Sambit yang dites swab berjumlah 48 orang. Saat ini belum ada satu pun hasil tes swab keluar. Pelayanan dialihkan ke Puskesmas Jetis dan Puskesmas Sawoo.
"Tentu pelayanan kita tutup sementara sambil menunggu hasil swab," ujar Irin.
Selain Puskesmas Sambit, ada Puskesmas Slahung, Nailan, Jetis, Bungkal dan Jenangan yang saat ini ada pengurangan jam pelayanan. Karena ada beberapa petugas yang melakukan testing sambil menunggu hasil keluar sehingga berakibat mengurangi jam pelayanan.
"Karena sempat ada pertemuan mini loka karya tingkat puskesmas, lalu ada yang terkonfirmasi. Makanya semua petugas harus di-tes untuk memastikan kesehatan," imbuh Irin. (iwd/iwd)