"Kita masih menunggu petunjuk tehnis dari pemerintah pusat, untuk khususnya di Sidoarjo seperti apa," ujar Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono di salah satu hotel di Sidoarjo, Kamis (7/1/2020).
Hudiyono mengatakan sampai saat ini perkembangan baru pasien COVID-19 di Sidoarjo mengalami penurunan, namun tidak signifikan. Penurunannya hanya 5 persen, selain itu tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan. Sementara itu tingkat kematian di minggu ini tidak lebih dari 6 persen.
"Kita sudah mempersiapkan, apakah itu jam malam, atau pembatasan baru total, harus dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Forkopimda Sidoarjo. Yang terpenting ekonomi di wilayah Sidoarjo tetap jalan," jelas Hudiyono.
Sementara itu Sekda Sidoarjo M Zaini mengatakan terkait akan dilakukan PPKM, pihaknya masih akan menunggu petunjuk dari Pemprov Jatim. Zaini berharap itu menghasilkan sesuatu yang bisa diaplikasikan di masing-masing daerah secara bersamaan.
"Kalau penetapan yang jelas, pasti menetapkan, edarannya mulai tanggal 11 hingga 25 Januari. Materi apa saja yang akan dilakukan pembatasan baru harus sama. Edarannya Surabaya Raya, padahal di Sidoarjo itu sudah zona oranye sedangkan daerah lain banyak yang zona merah," kata Zaini.
Zaini menambahkan pihaknya akan melakukan penyesuaian karena tata kelola publik di Pemkab Sidoarjo bisa tidak tatap muka. Namun apabila diterapkan WFH 75 persen pihaknya merasa keberatan.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan OPD kalau diterapkan WFH itu 75 persen kami keberatan," tandas Zaini. (iwd/iwd)