"Sehari kemampuan kita bisa memvaksin 90.000 orang. Karena gelombang pertama ini 6 bulan, maka pelaksanaannya separuh tidak semua. Dilakukan secara bertahap," kata Whisnu kepada detikcon di ruang kerjanya, Rabu (6/1/2021).
Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, Forkopimda diperintahkan divaksin terlebih dulu untuk memberikan contoh, bahwa vaksin ini aman dan bagian dari upaya menghentikan penularan COVID-19.
"Kalau ada masyarakat yang takut dan ragu-ragu maka tidak ragu-ragu lagi. Cuma harus kita antisipasi lagi, melihat bawa vaksin ini clear dan baik jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Makanya, lurah dan camat kita aktifkan dengan melakukan pendekatan melalui RT RW pada bagian gelombang pertama ini, siapa yang mendapat vaksin dulu," jelasnya.
Sementara Kepala Dinkes Surabaya, Febria Rachmanita menyebut, penerima vaksin sinovac di Kota Pahlawan mencapai 1,9 juta orang. Kemudian ada 50 ribu nakes yang menerima vaksin karena menjadi prioritas.
"Jumlah penerima vaksin 1.950.000 penduduk. 1,9-nya penduduk 18-59 (usia). Kemudian nakesnya sekitar 50.000. Tapi itu kita masih koordinasi dengan pemprov," ujar Feny, sapaan akrabnya.
Feny mengatakan, Dinkes Surabaya akan melakukan simulasi vaksinasi di Puskesmas pada Jumat (8/1). "Tapi Puskesmas mananya belum (tahu)," pungkasnya.