Kini di hari pertama produksi, harga tempe dan tahu rata-rata naik Rp 2 ribu. Sementara di pasaran harganya naik Rp 3 ribu.
Muhammad Farid, salah seorang pengusaha tahu di Desa Sepande, Kecamatan Candi, Sidoarjo mengatakan, hari ini mulai produksi lagi. Karena harga kedelai belum turun atau masih di angka Rp 9 ribu, maka harga tahu pun dinaikkan.
"Naiknya tidak terlalu banyak hanya Rp 2 ribu per kotak. Yang awalnya Rp 27 ribu dinaikkan menjadi Rp 29 ribu," kata Farid di lokasi pembuatan tahu, Senin (4/1/2021).
Ia menjelaskan, kenaikan Rp 2 ribu itu dari produsen tahu. Pihaknya mengaku tidak mengetahui kenaikan di pasar tradisional. Meski harga kedelai mahal, dia hanya menaikkan harga, tidak mengubah ukuran. "Dari produsen ukuran tahu tidak berubah," tambahnya.
Di tempat terpisah, Lukman, salah seorang pedagang tempe di Pasar Baru Porong mengatakan, mulai hari ini harga tempe di pasaran naik. Kenaikan harga tempe bervariatif. Ada yang naik Rp 3 ribu dan Rp 5 ribu per potong.
"Kenaikan tempe di Pasar Porong masih belum stabil. Ada yang Rp 3 ribu dan Rp 5 ribu," kata Lukman.
Fiska (22) warga Gempol, Pasuruan tidak merasa keberatan dengan kenaikan harga tempe dan tahu. Dia memahami kenaikan itu karena harga kedelai mahal.
"Gak masalah yang terpenting ada tempe dan tahu. Karena usai liburan ini usaha warung nasi mulai kembali buka," pungkas Fiska.