"Sejak dua bulan tidak ada bahan bakar minyak (BBM). Jadi kami parkir ini," kata salah seorang sopir truk, Senidar, Senin (4/1/2021).
Selain memarkir truk, sopir juga memasang sebuah poster di bak truk. Poster itu bertuliskan 'Mohon Maaf Kami Tidak Operasional Truk Sampah Ini Butuh BBM'.
"Sampai kapan? Ya tidak tahu. Aksi dihentikan sampai ada BBM-nya lagi," imbuh Senidar.
Selama ini, sambung Senidar, agar bisa tetap beroperasi, para sopir truk menalangi dulu pembelian BBM truk sampah itu. Namun setelah tak ada kepastian tentang anggaran BBM, sopir truk tak berani lagi menalangi.
Apalagi, sopir truk itu juga belum menerima gaji. Mereka juga ingin ada kepastian kapan gaji dibayarkan.
"Bayaran juga tidak, belum dibayar, kalau dulu ada TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai). Kita bisa talangi dulu. Sekarang tidak. Jadi sementara ini kami (para sopir truk sampah) sudah tidak mampu (menalangi) lagi," imbuhnya.
Usai memarkir truk, para sopir ini kembali ke kantor mereka di Dinas Lingkungan Hidup. Mereka tetap ngantor meski tak melakukan aktivitas mengangkut sampah.
Simak video 'Penampakan Gundukan Sampah di Teluk Jakarta':
(sun/bdh)