Data dari Kantor Pegadaian Cabang Blitar, sejak awal Januari 2020 sampai 28 Desember 2020 tercatat senilai Rp 85,5 miliar emas yang digadaikan warga Blitar. Lalu ada sekitar 600 unit kendaraan senilai Rp 23,1 miliar digadaikan di Pegadaian Blitar. Ratusan kendaraan itu terdiri dari 60 mobil, sekitar 300 sepeda motor dan sisanya sepeda kayuh.
"Angka ini naik sekitar 20 persen dibandingkan tahun 2019," kata Pemimpin Kantor Pegadaian Blitar, Imam Syafi'i kepada detikcom, Jumat (1/1/2021).
Di tahun 2019, emas yang digadaikan warga Blitar senilai Rp 67,6 miliar dan gadai kendaraan senilai Rp 15 miliar.
Naiknya persentase barang yang digadaikan selama masa pandemi, ternyata berbanding lurus dengan tabungan emas. Karena ada lonjakan tabungan emas sebanyak 175 persen pada 2020 dibandingkan 2019.
"Di masa sulit ini, kami berhasil mengedukasi warga dengan menabung emas. Jika tahun 2019 hanya sebesar Rp 3,9 miliar, tahun 2020 ini naik menjadi Rp 10,2 miliar," ungkapnya.
Menurut Imam, fluktuasi harga emas yang cenderung mengalami kenaikan tajam, sangat berpengaruh pada semakin tingginya tabungan emas warga Blitar. Selain itu, emas adalah barang yang fleksibel dan sangat mudah dicairkan atau menjadi uang.
"Investasi emas masih menjadi primadona selama masa pandemi. Mereka yang pengusaha, menyimpan modalnya berupa emas sambil menunggu perekonomian stabil kembali," imbuhnya.
Menurut Imam, Pegadaian adalah lembaga keuangan yang memiliki banyak fungsi selama pandemi. Selain ada bantuan usaha mikro kepada sekitar 3.000 pengusaha, sebesar Rp 2,4 juta per usaha, Pegadaian juga memberikan relaksasi pembayaran kredit gadai.
"Untuk relaksasi pembayaran gadai, selama enam bulan ke depan, nasabah bisa membayar bunga kredit saja. Semoga semuanya bisa segera kembali normal," pungkasnya.
Tonton video 'Satgas COVID-19: Virus Tak Kenal Lelah, Jangan Lengah!':
(sun/bdh)