Dirut RSU dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi membeberkan kronologi terpaparnya Raja'e terpapar COVID-19 hingga wafat.
"Beliau dirawat di RSU dr Soetomo sejak 16 Desember lalu. Kondisinya saat datang sudah berat. Memang keadaannya saat datang sudah berat. Kita (pihak rumah sakit) sudah semaksimal mungkin," ujar Joni di Grahadi, Kamis (31/12/2020) malam.
Joni menjelaskan Wabup Pamekasan bahkan dirawat menggunakan alat tercanggih yang ada di RSU dr Soetomo yakni ECMO (alat pengganti fungsi jantung dan paru-paru) dengan kondisi positif COVID-19.
"Beliau pakai alat tercanggih di RSU dr Soetomo. Kita sudah berupaya semaksimal mungkin," imbuhnya.
Pada saat keluar RIK RS dr Soetomo, Wabup Pamekasan sudah sempat dinyatakan negatif COVID-19. Namun pada Kamis (31/12) ini, meninggal dunia.
"Banyak kasus seperti ini. Sudah negatif COVID-19, tapi dampak dari COVID-19 itu sendiri ke komorbidnya yang bisa memperburuk. Katakan COVID-19 itu menyerang jantung atau paru-paru, maka dampaknya setelahnya," terangnya.
"Walau sudah dinyatakan negatif, penyakit dampak akibat COVID-19 atau menyerang ke komorbid belum tentu selesai. Kasus seperti seringkali dijumpai," pungkasnya. (iwd/iwd)