Dokter berusia 48 tahun tersebut meninggal di salah satu rumah sakit di Surabaya, Selasa (29/12/2020). Almarhum bekerja di Puskesmas Sukorejo dan juga buka praktek di Kertosari. Selain dokter Zulfita, dua anaknya juga dinyatakan positif COVID-19.
"Selain ibunya, dua anaknya juga dinyatakan positif COVID-19," kata Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini kepada wartawan, Kamis (31/12/2020).
Namun setelah menjalani perawatan di rumah sakit, tambah dia, dua anaknya kembali sehat dan sembuh.
"Kalau kedua putranya bergejala ringan, jadi cepat sembuhnya," tandas Irin.
"Dari 22 November sampai tadi malam beliau dalam perawatan intensif di Surabaya," kata Irin.
Hingga kini tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 di Ponorogo, total ada 6 dokter, 1 bidan serta paramedis 20 orang. Sedangkan 4 dokter saat ini sudah dinyatakan sembuh dan kembali memberikan pelayanan kesehatan.
"Yang meninggal dunia 2 dokter, 1 bidan," tukas Irin.
Dia berpesan ke para tenaga kesehatan agar lebih hati-hati dan waspada karena masyarakat cukup sulit diingatkan.
"Untuk pimpinan faskes benar-benar menghitung beban kerja, kelelahan menjadi faktor, pemakaian APD, jam kerja, ada kaitannya dengan kelelahan sangat mempengaruhi imunitas seseorang, sarpras APD lebih ditingkatkan kembali kita harap selalu berdoa mohon perlindungan Allah, kita berada di jalur memberi pelayanan," imbuh Irin.
"Untuk eksternal kesadaran masyarakat untuk berempati COVID-19 ini benar - benar ada penularan semakin tinggi, harus diwaspadai. Mohon bantu kami para nakes kalau nakes berkurang yang terugikan kembali ke masyarakat," pungkas Irin.