Beredar surat salah unit layanan Obstetri dan Ginekologi Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSU dr Soetomo Surabaya ditutup. Hal ini disebabkan ada beberapa tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di layanan tersebut positif COVID-19.
Surat dari Kelompok Staf Medik (KSM) Obstetri dan Ginekologi itu meminta kepada Dirut RSU dr Soetomo untuk menutup layanan Obstetri dan Ginekologi. Surat itu ditandatangani langsung Dr Brahmana Askandar selaku Ketua KSM.
Dalam surat yang ditunjukkan ke Dirut RSU dr Soetomo itu disebutkan bahwa ada dua staf KSM Obstetri dan Ginekologi dari Divisi Fetomaternal saat ini positif (Swab PCR). Keduanya kemungkinan terpapar saat operasi di IRD 18 Desember 2020.
Kemudian, tertulis tiga PPDS Obstetri Ginekologi saat ini positif (Swab PCR). Lalu 16 Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) belum menjalani swab pasca paparan operasi di IRD pada 18 Desember 2020. Padahal, pasien yang dioperasi tanggal tersebut hasil skrining awalnya negatif, namun hasil akhir PCR dinyatakan positif.
Disebutkan juga dalam surat itu, beberapa nakes di kamar operasi IRD saat ini positif. Dan satu perawat di poli hamil positif, sehingga diperlukan tracing dan pemetaan.
Dalam surat itu juga, KSM Obstetri dan Ginekologi mengusulkan penghentian sementara layanan obstetri ginekologi untuk memberikan waktu pemetaan dan penataan untuk pelayanan yang lebih baik dan lebih aman. Ini demi memutus rantai penularan.
"Layanan dibuka kembali setelah dilakukan pemetaan dan perbaikan layanan," tambah isi surat itu.
Tonton video 'Update Covid-19 RI 30 Desember: Ada 8.002 Kasus Baru':
Menanggapi hal itu Kepala Humas RSU dr Soetomo, dr Pesta Parulian Maurid Edwar membantah bila layanan itu tidak beroperasi apalagi lockdown. Menurutnya, pihak RSU dr Soetomo sudah membenahi layanan dan saat ini beroperasi normal dengan protokol kesehatan ketat.
"Tidak benar kalau layanan tidak beroperasi atau lockdown. Layanan tetap beroperasi dengan prokes ketat," ujar Pesta saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (30/12/2020).
Pesta kemudian menjelaskan terkait surat tersebut.
"Jadi gini, itu kan permintaan petugas di unit sana. Memang kita mengakui ada nakes terinfeksi (Positif COVID-19) dan itu surat permohonan izin untuk menghentikan layanan sementara," ujarnya.
![]() |
"Namun setelah itu kita evaluasi, perbaiki, tracing. Alur kita perbaiki, dan pelayanan tetap jalan. Ada kehati-hatian ekstra untuk nakes, pasien, keluarga supaya masing-masing bisa menjaga," imbuhnya.
Terkait nakes yang terpapar (Positif COVID-19), Pesta memastikan pihaknya telah mentracing nakes tersebut. Pihaknya tidak bisa memastikan dari mana nakes terpapar, apalagi ada 6 ribu nakes di RSU dr Soetomo.
"Semuanya kita tracing langsung begitu ada yang terpapar. Kita gak bisa menentukan itu terpapar ke mana atau dari mana. Apalagi ada 6 ribu nakes di sini, dan mereka juga ke mana setelah kerja kita gak tahu," terangnya.
"Jadi itu hanya surat pengajuan saja, gak benar kalau ada lockdown. Kita tracing permasalahan apa di IGD. Dan beroperasi normal saat ini," pungkasnya.