Satu regu Damkar dikerahkan untuk menangkap ular yang dikenal ganas dan berbisa itu. "Ukurannya memang tidak besar, tapi namanya ular kobra pasti berbahaya. Agresif dan berbisa," kata Kepala UPTD Damkar Pemkab Situbondo, Hasanuddin di sela perburuan ular di kantor DPRD Situbondo, Rabu (30/12/2020).
Awalnya, ular kobra itu terlihat oleh seorang anggota Satpol PP yang bertugas. Ular itu terlihat melata di samping kantor. Namun, sang anggota gagal menangkap karena ular keburu menghilang.
Berikutnya seorang jurnalis bernama Novi Husdinariyanto, saat berjalan usai menunaikan salat zuhur di musala DPRD, melihat ular kobra itu tiba-tiba melintas di depannya. Ular itu kemudian mengumpat di sebuah gerobak penjual sate, yang sengaja dititipkan di bawah tangga sisi timur kantor DPRD.
"Saya terkejut, karena ular itu tiba-tiba berjalan melintas di depan saya. Agak ngeri, karena jenis kobra," kata Novi.
"Kalau lihat ukurannya, ular itu sepertinya masih remaja. Kemungkinan juga di sekitar sini ada induknya. Apalagi di belakang kantor ini ada sungai, bisa saja dari sana," tambah Hasanuddin.
Upaya perburuan ular kobra itu pun langsung dilakukan. Ular sempat keluar dari gerobak sate, saat petugas mulai merogoh-rogohnya dengan kayu. Sayang, saat keluar ular itu gagal ditangkap menggunakan tongkat kayu khusus. Ular itu kemudian menyelinap di bawah tangga bagian belakang.
"Ini upaya pencarian masih terus kami lakukan. Agak sulit memang, karena tanah yang gembur di sini agak dalam. Mudah-mudahan nanti keluar dan bisa kami tangkap," pungkas Hasanudin.