Kapolres AKBP Eva Guna Pandia merinci angka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) naik dibandingkan tahun lalu. Pada 2019 sebanyak 5 kasus, sementara di tahun ini naik menjadi 6 kasus. Sedangkan kasus persetubuhan di tahun 2019 hanya 5 kasus, kini naik drastis menjadi 12 kasus tahun 2020.
"Begitu pula kasus penganiayaan pada anak yang sebelumnya di 2019 hanya 3 laporan kini di 2020 menjadi 5 kasus. Selain itu kasus pengeroyokan anak nihil tahun 2019, kini meningkat 8 kasus tahun 2020," ujarnya kepada detikcom, saat Anev akhir Tahun di Polres Bojonegoro, Selasa (29/12/2020).
"Ini yang perlu kita waspadai bersama nanti, melonjaknya Kasus kekerasan perempuan dan anak di bawah umur. Karena tahun 2019 sebanyak 14 kasus, kini ditahun 2020 ada 31 kasus, bisa diartikan naik 121 persen," tegas AKBP Eva Guna Pandia.
Kapolres Pandia menekankan kepada orang tua, guru dan Pemerintah setempat untuk terus memperhatikan pendampingan anak dan melakukan komunikasi yang baik. Agar kejadian kriminal terhadap anak dibawah umur, tidak terus bertambah.
"Jangan mudah terlena bujuk rayu. Kita akan terus berkoordinasi dengan Pemkab agar kasus perempuan dan anak tidak terjadi," tandas Pandia.
AKBP Pandia menjelaskan bahwa untuk kasus tahun 2020 jumlah tindak kriminal yang terjadi atau crime total (CT) sejumlah 497 kasus, naik 16 persen jika dibanding kasus tahun 2019, sejumlah 428 kasus. Sementara untuk prosentase tingkat penyelesaian tindak pidana atau crime clearance (CC) pada tahun 2019 mencapai 72 persen, sedangkan pada tahun 2020 crime clearance 62 persen.
Lanjut Kapolres, sedangkan untuk kejahatan serius atau yang sering terjadi dan menimbulkan keresahan di masyarakat, pada tahun 2019 sejumlah 318 kasus, untuk tahun 2020 ada 332 kasus.
"Dengan naiknya crime index akibat situasi dan kondisi wabah COVID-19 dan pelepasan narapidana didasari dengan adanya wabah COVID-19 atau napi asimilasi," ucap Kapolres.
Di akhir penyampaian Anev Kamtibmas Akhir Tahun 2020, Kapolres Bojonegoro berharap seluruh elemen masyarakat untuk terus menggaungkan Jogo Bojonegoro.
"Terima kasih atas peran serta dukungan dan kerjasama seluruh komponen masyarakat serta efektifnya sinergi tiga pilar kamtibmas plus dan juga kita gelorakan Agunge Sikap Tulung Tinulung (ASTUTI) untuk Bojonegoro yang produktif, enerjik dan sejahtera," pungkasnya.