"Kalau varian baru COVID-19 yang di Inggris kami belum menemukan kasusnya di Jatim. Tapi kami mendengar, varian itu juga sudah masuk di beberapa negara tetangga Indonesia," ujar Jubir Satgas COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril saat dikonfirmasi detikcom, Senin (28/12/2020).
Jibril menjelaskan di Jatim sendiri, pernah ditemukan mutasi dari COVID-19 sejak September lalu. Mutasi virus ini, disebutnya 10 kali lebih cepat menular ketimbang virus awal COVID-19.
"Kalau mutasi virus itu ditemukan namanya D641G memang udah pernah ditemukan di Surabaya. Tepatnya Lab ITD Unair yang saat ini meneliti sampel itu," terangnya.
Ia mengungkap D641G itu punya kemampuan menular 10 kali lebih cepat dari COVID-19. Namun sampai saat ini, masih diuji seberapa mematikan virus itu.
"Masih diuji bagaimana mematikannya virus itu. Saat itu diuji, seberapa cepat mutasi virus ini menular," imbuhnya.
Ia menambahkan, sejauh ini Satgas Jatim bersama lab-lab yang bisa mendeteksi/menteliti COVID-19 masih terus mengkaji dan melakukan penelitian soal varian baru.
Diketahui, kasus COVID-19 di Jatim hingga Senin (28/12) berjumlah 81.532 kasus. Pasien sembuh berjumlah 69.674 dan meninggal dunia sebanyak 5.637 kasus. (iwd/iwd)