Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengaku pihaknya akan melihat dan melakukan evaluasi terlebih dahulu. Sebab selain faktor kesehatan, Pemkot juga mempertimbangkan perekonomian di Surabaya.
"Kita evaluasi dulu, kita kaji dulu. Akan kita lihat. Ini harus kita kondisikan balancing antara bicara kesehatan dan ekonomi," kata kata Whisnu saat di Kejaksaan Negeri Surabaya, Senin (28/12/2020).
Menurutnya, penerapan PSBB lagi bukan hal yang mudah dan serta merta bisa dilakukan. Sebab yang harus dipikirkan ada dua hal, yakni kesehatan dan ekonomi.
"Apapun itu kita sebagai pemerintah daerah harus pandai ngerem dan ngegasnya itu harus balance," ujarnya.
Jika pun nantinya Surabaya harus PSBB lagi seperti bulan April hingga Juni, harus mempertimbangkan APBD. Karena Pemkot Surabaya juga harus mensuplai perekonomian di bawah.
"Berapa kekuatan APBD untuk mensuplai ekonomi di bawah itu, harus kita itung," jelasnya.
Sebaliknya, jika Surabaya tidak PSBB lagi, maka protokol kesehatan harus lebih diperketat. "Supaya tidak ada lonjakan lagi. Kita harus evaluasi dulu," pungkasnya. (fat/fat)