Status Gunung Semeru saat ini masih di level II atau waspada. Dalam data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru periode 24 Desember 2020 pukul 00.00 - 06.00 WIB, secara visual Gunung Semeru teramati dua kali guguran dengan jarak luncur 300-500 meter. Teramati sinar api sejauh 500 meter. Gunung Semeru mengalami 13 kali letusan, 4 kali embusan, dan 11 kali tremor harmonik.
"Gunung Semeru masih fluktuatif dan masih berpotensi terjadi luncuran awan panas," ujar Setyawan Purnomo, Kabid Kedaruratan, Rekonstruksi dan Rehabilitasi BPBD Kabupaten Lumajang kepada detikcom, Kamis (24/12/2020).
Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius satu kilometer, dan wilayah empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif, yang merupakan jalur luncuran awan panas.
Selain itu, masyarakat juga diminta tetap mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
"BPBD mengimbau kepada masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara," pungkas Setyawan.
Simak video 'Ancaman Kerusakan Alam Efek Erupsi Gunung Semeru Cs':
(sun/bdh)