Penganugerahan tokoh inspiratif 2020 kepada Bupati Anas ini diberikan oleh Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Rabu (23/12/2020). Rektor Untag Banyuwangi, Andang Subaharianto menyerahkan langsung penghargaan itu kepada Bupati Anas. Kegiatan penganugrahan tokoh inspiratif itu digelar dengan protokol kesehatan ketat.
"Bupati Anas adalah sosok di balik kesuksesan pemimpin yang mampu Banyuwangi menjadi daerah yang maju dan berhasil," ujar Rektor Untag Banyuwangi, Andang Subaharianto kepada detikcom.
Dirinya mengaku menjadi saksi bagaimana Banyuwangi dengan 'anasnomics' tumbuh bak gadis molek. Anasnomics terbukti manjur. Hasilnya memang nyata dan spektakuler. Persentase penduduk miskin berhasil ditekan. Dari 20,09 % (2010) tinggal 7,52 % (2019). Pendapatan per kapita naik signifikan. Dari Rp. 20,86 juta per orang per tahun (2010) menjadi Rp. 51,8 juta (2019).
Kunjungan turis pun meningkat tajam. Turis domestik dari 654.602 orang (2010) menjadi 5,48 juta orang (2019). Turis mancanegara dari 16.977 orang (2010) menjadi 109.089 orang (2019).
"Kita harus pula mengapresiasi kebijakan bupati Banyuwangi yang tidak membiarkan pusat perbelanjaan besar, mall, Indomart, Alfamart, tumbuh liar di Banyuwangi. Dengan harapan rakyat Banyuwangi mendapat lahan usaha untuk meningkatkan kesejahteraannya. Demikian pula pelayanan publik yang semakin baik di Banyuwangi, juga prestasi lain dalam tata kelola pemerintahan," tambahnya.
"Maka, saya juga mengamini strategi pembangunan Banyuwangi tersebut, yang oleh Bupati Anas dirumuskan ke dalam 20 jurus inovasi mengubah Banyuwangi. "Semua dinas adalah dinas pariwisata," tutur Pak Anas. Mohon izin, saya menyebut strategi pembangunan Pak Anas itu dengan sebutan "anasnomics"," tandasnya.
Sementara itu Bupati Anas mengapresiasi penghargaan yang diberikan kepadanya. Namun yang terpenting dalam penghargaan itu, universitas turut membantu pembangunan Banyuwangi selama 10 tahun kepemimpinannya.
"Untag Banyuwangi banyak membantu saya dalam penerapan kebijakan visi pembangunan Banyuwangi selama 10 tahun," ujarnya.
Menurut Anas, tantangan terbesar Banyuwangi akan terjadi pada tahun ke depan. Sebab pemulihan ekonomi pasca COVID-19 akan menjadi PR sepeninggalnya nanti.
"Tantangan terberat adalah pemulihan ekonomi. Kami ingin rekonsiliasi dari imbas Pilkada selesai dan bisa kembali bersatu membangun Banyuwangi," pungkasnya.
Anas juga mengapresiasi penghargaan yang dilakukan Untag Banyuwangi terhadap siapapun yang memberikan kontribusi kepada Banyuwangi. Di antaranya adalah penghargaan bagi disabilitas dan pejuang COVID-19.