Bojonegoro Jadi Zona Merah COVID-19, Jam Malam Kembali Diberlakukan

Saat ini Bojonegoro jadi zona merah COVID-19. Maka dari itu, Gugus Tugas setempat memberlakukan kembali aturan jam malam untuk mencegah penyebaran COVID-19. — Rapat koordinasi Bupati Anna bersama Forpimda dan gugus tugas/Foto: Ainur Rofiq

Bojonegoro - Saat ini Bojonegoro jadi zona merah COVID-19. Maka dari itu, Gugus Tugas setempat memberlakukan kembali aturan jam malam untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Ada lima kecamatan dengan kasus COVID-19 tertinggi saat ini. Yakni Bojonegoro, Dander, Baureno, Sumberrejo dan Balen. Rata-rata yang terpapar COVID-19 antara usia 50-54 tahun.

Dinas Kesehatan Bojonegoro telah melakukan tracing dengan rapid test mencapai 17.449 orang. Hasilnya non reaktif 16.366 dan reaktif 1.083. Sedangkan tracing rapid antigen mencapai 2.169 orang. Di mana hasilnya yang negatif 1.172 dan yang positif 997.

Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah menyampaikan, untuk menindaklanjuti kejadian ini, pihaknya menggelar rapat koordinasi bersama Forpimda dan gugus tugas. Berbagai kebijakan dan keputusan akan dilakukan. Di antaranya pengetatan protokol kesehatan COVID-19 di fasilitas umum. Termasuk pasar daerah dan pasar desa.

"Pembatasan jam operasional tempat usaha, pusat perbelanjaan modern, rumah makan, warung kopi dan tempat umum lainnya maksimal pukul 21.00 WIB. Berlaku di kecamatan dengan kasus konfirmasi positif tertinggi yakni Kecamatan Bojonegoro, Dander dan Kapas," jelas Bupati Anna.

Selanjutnya, akan ada operasi yustisi secara masif di semua wilayah. Pelaksanaan operasi yustisi disertai dengan rapid tes di delapan titik. Yakni di Kecamatan Bojonegoro, Dander, Kapas, Balen, Sumberrejo, Sukosewu, Kedungadem dan Kalitidu. Bagi yang hasil rapid test reaktif maka petugas akan melakukan isolasi.

"Tentu dengan langkah dan kebijakan ini, berharap Bojonegoro bisa kembali ke zona orange dan lebih baik lagi ke zona kuning," lanjut Bupati Anna.

Yang hadir dalam rapat ini yakni Dandim 0813, Kapolres Bojonegoro, Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Sekretaris Daerah dan OPD terkait. Serta peserta lain secara virtual, yakni Jajaran Forkpimca se-Kabupaten Bojonegoro dan pengurus pasar.