.webp)
Salah satu wisatawan, Dito (38) mengaku memanfaatkan libur Nataru untuk berlibur dan pulang menyambangi keluarga. Menurutnya, adanya persyaratan rapid test antigen membuat dirinya terpaksa mengeluarkan uang ekstra untuk masuk ke Bali.
"Waduh berat mas. Saya bersama 4 orang sudah satu juta lebih," ujarnya kepada detikcom saat menyeberang di Pelabuhan Ketapang, Senin (22/12/2020).
Hal yang sama diungkapkan oleh Shandi (33). Salah satu pengendara roda 4 asal Surabaya ini mengatakan jika dirinya memilih jalur darat untuk mengurangi ongkos bepergian.
Apalagi, jika harus menggunakan transportasi udara yang memerlukan swab test. Menurutnya, dengan melalui darat dengan melengkapi surat hasil rapid test antigen lebih murah.
"Ya mau bagaimana lagi, keluarga minta liburan. Mending darat saja, di sana juga masih bisa jalan-jalan dengan mobil sendiri, daripada naik pesawat," kata Shandi.
Meski pelabuhan ASDP Ketapang terlihat lengang tanpa antrean, namun kendaraan roda empat terus mengalir. Pantauan detikcom di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, tampak kendaraan roda 4 pribadi menyerbu pelabuhan ASDP Ketapang.
Mayoritas, kendaraan-kendaraan tersebut jika dilihat dari plat nomornya berasal dari kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Bagi para calon penumpang kapal yang akan menyeberang ke Bali, harus sudah menyiapkan tiket dan bukti nonreaktif rapid test antigen sebelum berangkat. Meskipun pemeriksaan untuk rapid test baru dilakukan di Gilimanuk.
"Kalau pemeriksaan semua di Gilimanuk. Ada tiga lapis pos penjagaan di sana. harga rapid test kalau di sekitar Ketapang berkisar Rp 275 ribu sampai Rp 280 ribu. Kalau di Gilimanuk lebih murah, hanya Rp 250 ribu," kata Edy, petugas security Pelabuhan Ketapang. (iwd/iwd)
