Setidaknya terdapat 2 objek wisata dengan wahaha kolam renang dan pemandian air panas yang dikelola Pemkab Mojokerto. Yaitu kolam renang dan pemandian air panas di Padusan, serta kolam renang dewasa dan anak-anak di Ubalan. Kedua objek wisata ini berada di Kecamatan Pacet.
Itu belum termasuk kolam renang dan wisata permainan air yang dikelola pihak swasta. Kolam renang maupun pemandian air panas berpotensi menjadi tempat berkerumun para wisatawan. Mereka bebas tidak memakai masker dengan dalih sulit bernafas saat berenang.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Diparpora) Kabupaten Mojokerto Amat Susilo mengamini kolam renang dan pemandian air panas rentan menjadi tempat penyebaran COVID-19. Khususnya dari pengunjung yang tergolong orang tanpa gejala (OTG). Selain tidak menyadari dirinya terpapar virus Corona, OTG juga bakal lolos dari pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk objek wisata.
"Kami belum menerima petunjuk dari pimpinan terkait persoalan itu. Sementara ini kami berpedoman pada surat imbauan dari Sekda Kabupaten Mojokerto bahwa wisata tetap buka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Amat kepada detikcom di kantornya, Jalan Jayanegara, Kecamatan Puri, Selasa (22/12/2020).
Disparpora Kabupaten Mojokerto selama ini mengelola 12 objek wisata alam dan sejarah. Yaitu wisata Padusan Pacet, pemandian air panas Pacet, air terjun Dulundung Trawas, petirtaan Jolotundo Trawas, Makam Troloyo Trowulan, Museum Trowulan, eko wisata Tanjungan Kemlagi, pemandian Ubalan Pacet, air terjun Coban Canggu Pacet, serta Candi Bajangratu, Candi Brahu dan Candi Tikus di Trowulan.
Sebelum pandemi COVID-19 terjadi, atau sepanjang 2019, kunjungan wisata menembus angka 1.150.000 wisatawan. Mereka datang dari Mojokerto, Surabaya, Gresik, Lamongan dan Sidoarjo. Pendapatan asli daerah (PAD) yang masuk ke kantong Pemkab Mojokerto pun mencapai Rp 14,5 miliar.
Kunjungan wisata anjlok sepanjang tahun ini. Selain sempat ditutup beberapa bulan, semua pengelola objek wisata membatasi pengunjung 50 persen dari kapasitas mereka. Sehingga kunjungan wisata sampai saat ini di angka 400.000 wisatawan. PAD yang berhasil diserap hanya Rp 5,8 miliar.
Begitu pula di objek wisata Padusan. Kolam renang besar yang mampu menampung 200 wisatawan, akan dibatasi maksimal untuk 75 orang saja. Sedangkan di pemandian air panas Padusan dari 100 orang dibatasi maksimal 50 orang.
"Agar tidak terjadi kerumunan di kolam, jumlah pengunjung kami batasi. Nanti ada petugas khusus yang mengawasi jumlah orang di dalam kolam untuk mengantisipasi OTG," terangnya.
Ia menambahkan, selama libur panjang Nataru, pihaknya juga bekerjasama dengan Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto. Nantinya terdapat polisi, TNI, dan petugas medis yang bersiaga di masing-masing objek wisata.
"Penyemprotan disinfektan kami lakukan setiap hari. Kami yakin wisata kami aman dan sehat. Oleh sebab itu kami berani buka selama libur panjang Nataru," tandas Amat.
Kabupaten Mojokerto masih menjadi zona oranya atau wilayah dengan risiko sedang penyebaran COVID-19. Tercatat 1.342 orang terpapar virus Corona di Bumi Majapahit. Terdiri dari 1.260 pasien sembuh, 45 pasien dalam perawatan dan 37 pasien meninggal dunia.
Dibukanya wisata air di Mojokerto ini bertentangan dengan kebijakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Khofifah mengeluarkan kebijakan khusus terkait perayaan libur Nataru. Salah satunya tempat wisata air dilarang buka.
"Jadi posisinya tidak diperkenankan melakukan pesta pergantian tahun. Setiap hotel atau tempat wisata yang punya rekreasi air atau kolam renang tidak dibenarkan untuk dibuka. Khusus wisata air, yaitu kolam renang dilarang buka," ujar Khofifah, Senin (21/12/2020).