"Wisata tetap dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. Harapannya masyarakat tidak sampai berbondong-bondong karena potensi penularan COVID-19 masih luar biasa," kata Asisten I Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin kepada detikcom, usai apel gelar pasukan Operasi Lilin Semeru 2020 di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Mojosari, Senin (21/12/2020).
Objek wisata alam dan sejarah di Kabupaten Mojokerto selalu ramai pengunjung saat liburan. Wisatawan datang dari Mojokerto dan sekitarnya. Seperti Jombang, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Surabaya dan Pasuruan. Terdapat 12 destinasi wisata yang selama ini dikelola Pemkab Mojokerto.
Yaitu wana wisata Padusan Pacet, pemandian air panas Pacet, air terjun Dulundung Trawas, petirtaan Jolotundo Trawas, Makam Troloyo Trowulan, Museum Trowulan, eko wisata Tanjungan Kemlagi, pemandian Ubalan Pacet, air terjun Coban Canggu Pacet, serta Candi Bajangratu, Candi Brahu dan Candi Tikus di Trowulan. Itu belum termasuk objek wisata yang dikelola swasta.
Untuk mencegah kerumunan pengunjung di kawasan wisata Pacet, Trawas, Trowulan dan Kemlagi selama libur panjang Nataru 24-27 Desember dan 31 Desember-3 Januari, Pemkab Mojokerto mengandalkan penjagaan di 9 pospam dan posyan.
Meliputi pospam di Trowulan, simpang 5 Kenanten, simpang taman Mojosari, Daplang, simpang 3 Jasem, exit tol Gedeg, Mlirip, Jalan Gajah Mada, serta posyan di kawasan wisata Pacet.
Berkaca dari masa liburan sebelumnya, objek wisata yang menyediakan kolam renang menjadi tempat pelanggaran protokol kesehatan (prokes). Para wisatawan nekat tidak memakai masker dengan dalih sulit bernapas saat berenang. Kerumunan di dalam kolam juga sulit dicegah.
Menjawab persoalan ini, Didik berjanji bakal menambah jumlah personel penjagaan di semua objek wisata yang dikelola Pemkab Mojokerto. "Dinas Pariwisata akan menambah. Kalau biasanya petugas pariwisata saja, staf kantor akan diterjunkan memperketat prokes. Bisa ditambahkan sampai 20-30 orang, tergantung objek mana yang tingkat keramaiannya cukup tinggi," ujarnya.
Ia juga berjanji bakal memperketat prokes di masing-masing objek wisata. Mulai dari mewajibkan pengunjung memakai masker, menyediakan tempat mencuci tangan dengan sabun dan mencegah kerumunan.
"Kami tempatkan petugas kesehatan di objek wisata untuk mengukur suhu tubuh pengunjung. Yang suhunya tinggi kami larang masuk," pungkas Didik.
Kabupaten Mojokerto masih menjadi zona oranye. Artinya, risiko penyebaran COVID-19 di wilayah ini tergolong sedang. Kasus di Bumi Majapahit sudah menembus angka 1.322 pasien terpapar virus Corona. Terdiri dari 1.256 pasien sembuh, 35 meninggal dunia dan 31 pasien dalam perawatan.