IDI Jatim Sebut IGD Kayak Pasar dan Prokes Buruk: Apa yang Terjadi Terjadilah

IDI Jatim Sebut IGD Kayak Pasar dan Prokes Buruk: Apa yang Terjadi Terjadilah

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 22 Des 2020 11:17 WIB
Ketua IDI Jatim Sutrisno
Ketua IDI Jatim Sutrisno (Foto: Faiq Azmi/File)
Surabaya - Kasus COVID-19 di Jatim terus meningkat setiap harinya. Dari data https://infocovid19.jatimprov.go.id per 12 Desember 2020 terdapat penambahan 837 kasus.

Ketua IDI Jatim DR dr Sutrisno SpOG (K) mengatakan meningkatnya kasus baru COVID-19 karena buruknya penerapan protokol kesehatan di masyarakat. Kian banyak kerumunan dimana-mana.

"Waduh, ya buruk lah (protokol kesehatan), buruk. Sekarang masyarakat kepatuhannya sudah minimal," kata Sutrisno saat dihubungi detikcom, Selasa (22/12/2020).

Sutrisno melihat penerapan protokol kesehatan di masyarakat sudah tak digubris lagi. Banyaknya zona oranye di Jatim beberapa bulan lalu menjadikan warga mengabaikan protokol kesehatan.

Masyarakat pun berani berkumpul tanpa jaga karak. Dalam protokol kesehatan yang terpenting adalah penggunaan masker, namun banyak yang tidak menggunakan maskernya dengan baik dan benar.

"Sekarang saya lihat di pasar, di tempat-tempat keramaian. Orang-orang sudah nggak pakai masker lagi, suka ngumpul-ngumpul, jarang yang pakai masker, atau kalau pakai ya nggak bener, diplorot. Orang sudah kluyuran, ngumpul-ngumpul, ya sudah. Apa yang terjadi, terjadilah," jelasnya.

Kini, RS kembali lagi penuh seperti saat membludaknya pandemi setelah Hari Raya Idul Fitri lalu. Bahkan IDI Jatim menyebut kondisi ICU di RS seperti layaknya pasar dengan keramaiannya.

"RS penuh, IGD kayak pasar, yang meninggal banyak, yang sakit banyak, yang mau dapat rujukan nggak dapet. Tinggal tunggu waktu semua orang terkena," pungkas Sutrisno.

Simak juga video 'Kasus Corona di Makassar Melejit, Dalam Sepekan 1.273 Kasus':

[Gambas:Video 20detik]



(iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.