Emak-emak di Pacitan Ini Bikin Kerupuk dari Tulang Ikan Tuna

Emak-emak di Pacitan Ini Bikin Kerupuk dari Tulang Ikan Tuna

Purwo Sumodiharjo - detikNews
Sabtu, 19 Des 2020 16:59 WIB
Emak-emak di Pacitan ini tergolong kreatif. Sadar produksi tuna di daerahnya melimpah, dia pun memelopori pembuatan makanan berbahan ikan tersebut.
Kerupuk dari tulang ikan tuna/Foto: Purwo Sumodiharjo
Pacitan -

Emak-emak di Pacitan ini tergolong kreatif. Sadar produksi tuna di daerahnya melimpah, dia pun memelopori pembuatan makanan berbahan ikan tersebut.

Tak hanya mengandalkan daging ikan sebagai bahan baku produknya. Tulang ikan tuna yang selama ini dianggap limbah mampu disulap menjadi menu penuh cita rasa.

"Dulu pernah dapat pelatihan cara bikin kerupuk dari pemerintah daerah," tutur Sriyanti saat berbincang dengan detikcom di rumahnya Desa Sukodono, Kecamatan Donorojo, Sabtu (19/12/2020) siang.

Pengetahuan yang dia dapatkan ternyata tak membuat ibu dua putra itu berpuas diri. Sebaliknya, perempuan yang juga berstatus istri kepala desa itu makin terpacu untuk terus mengembangkan diri.

Berbagai macam literatur berisi resep makanan pun dilahapnya. Belum lagi kebiasaan menonton konten kuliner di YouTube yang membuatnya penasaran mencoba resep-resep baru.

Pada saat bersamaan Kelompok Pengolahan dan Pemasaran (Poklahsar) Hasil Perikanan 'Mina Barokah' yang diketuai Sriyanti tengah memulai produksi menu berbahan ikan tuna. Seperti tahu, sambal, dimsum, dan bakso.

"Iya. Semuanya berbahan daging ikan tuna," katanya tentang aneka produk olahan itu.

Makin besarnya jumlah produksi berbanding lurus dengan kian banyaknya limbah yang dihasilkan. Salah satunya berupa tulang ikan. Sayangnya selama ini sisa produksi semacam itu hanya dibuang sia-sia.

Istri dari Harun Supadmo itu pun memutar otak. Bersama sejumlah ibu rumah tangga yang tergabung di poklahsar, Sriyanti memprakarsai pengolahan tulang ikan untuk diproduksi menjadi kerupuk.

"Proses coba-cobanya lama sih. Kalau setahun saja lebih sepertinya," ujarnya tentang usaha mengolah tulang ikan yang disebut kaya kalsium.

Emak-emak di Pacitan ini tergolong kreatif. Sadar produksi tuna di daerahnya melimpah, dia pun memelopori pembuatan makanan berbahan ikan tersebut.Menggoreng kerupuk dari tulang ikan tuna/ Foto: Purwo Sumodiharjo

Proses pembuatan kerupuk tulang tuna tak jauh beda dengan krupuk pada umumnya. Bahan utamanya adalah tepung terigu, tepung tapioka, dan tulang ikan tuna yang dilumatkan.

Adapun bumbunya berupa bawang putih, garam, gula, daun bawang, dan sedikit baking soda. "Insyaallah bahannya serba alami. Tanpa pengawet," papar Sriyanti yang juga menjabat Ketua Tim Penggerak PKK.

Langkah pertama, kata Sriyanti, tulang tuna yang terkumpul dipresto selama tiga menit. Setelah dingin, tulang yang sudah empuk lalu diberi air dan digiling menggunakan blender. Sembari menggiling ditambahkan pula bawang putih secukupnya.

Bahan berikutnya yang mesti disiapkan adalah mencampur tepung terigu dan tapioka setelah sebelumnya diayak. Bahan tersebut lalu dijadikan satu dengan adonan tulang tuna untuk kemudian dicampur ulang menggunakan blender.

"Adonan tersebut diberi irisan daum bawang lalu didadar di atas teflon dengan suhu sedang," kata Sriyanti.

Jika dilihat sekilas, adonan yang sudah matang berbentuk bulat pipih mirip kue serabi. Bahan tersebut lalu dipotong-potong hingga membentuk kotak-kotak kecil dan di tata di atas anyaman bambu. Selanjutnya tinggal tahap pengeringan.

"Kalau cuaca bagus, biasanya cukup dijemur selama dua jam sudah kering," jelasnya.

Tahap terakhir adalah menggoreng dengan minyak panas, meniriskan, lalu mengemasnya dengan kantong plastik kedap udara. Tiap bungkus kerupuk tulang tuna seberat 50 gram hanya dijual seharga Rp 5 ribu. Murah kan?

Sebelum pandemi COVID-19 melanda, produk tradisional ini dipasarkan melalui kios-kios jajanan di Kota 1001 Gua. Namun belakangan penjualannya lebih banyak memanfaatkan sistem daring. Pun begitu pangsa pasarnya sudah merambah banyak daerah.

"Ada pesanan itu dari Bekasi, Jakarta, Klaten, dan Jogja. Sekali pesan gitu ya ratusan bungkus," pungkasnya.

Halaman 4 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.