Sekilas Jatim: Akhir Cerita Dinosaurus-Risma Ungkap Beratnya Jabatan Menteri

Sekilas Jatim: Akhir Cerita Dinosaurus-Risma Ungkap Beratnya Jabatan Menteri

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 16 Des 2020 22:51 WIB
Saat ini beredar video singkat soal akhir cerita dinosaurus mengamuk di Magetan. Dua pria keluar dari badan dinosaurus tersebut.
Dinosaurus diviralkan mengamuk (Foto: Tangkapan Layar)
Surabaya -

Beberapa berita di Jawa Timur menyedot perhatian pembaca. Salah satunya video dinosaurus mengamuk viral di media sosial hingga fakta-faktanya dan Wali Kota Risma mengaku belum mendapat mandat dari Ketum PDIP untuk menjadi menteri, terangkum dalam sekilas Jatim.

1. Akhir Cerita Dinosaurus Ngamuk di Magetan

Video dinosaurus mengamuk viral di media sosial hingga fakta-faktanya. Wakil Komisaris Mojosemi Forest Park Magetan, Honggo Utomo mengatakan, video yang viral tersebut merupakan proses pembuatan film pendek, untuk promosi wisata andalan di Gunung Lawu itu.

Ia menegaskan, dinosaurus yang tampak mengamuk itu bukan dinosaurus sungguhan. Melainkan karyawan Mojosemi Forest Park yang mengenakan kostum dinosaurus. Namun sayangnya, video film tersebut bocor hingga akhirnya viral.

Namun beredar video singkat soal akhir cerita dinosaurus mengamuk di Magetan. Dua pria keluar dari badan dinosaurus tersebut. Video berdurasi 46 detik itu diunggah akun Instagram @ndorobeii sekitar 14 jam yang lalu. Hingga saat ini, video tersebut sudah 115.385 kali tayang.

"wkwkwkwk dinosauruse beranak," berikut caption video tersebut seperti yang dilihat detikcom, Rabu (16/12/2020).

Honggo Utomo menegaskan, dua pria yang tampak keluar dari perut dinosaurus itu merupakan karyawan yang menggerakkan dinosaurus tersebut. Dinosaurus tersebut bukan sungguhan. Melainkan karyawan Mojosemi Forest Park yang berkostum dinosaurus.

"Seperti yang saya bilang kemarin, memang saat ini kita mulai persiapkan promosi. Kalau itu saat selesai syuting video yang dipersiapkan untuk materi libur Natal dan Tahun Baru mendatang. Tapi bocor oleh pengunjung ada yang ambil gambar," ujar Honggo saat dikonfirmasi detikcom.

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Mojosemi Forest Park berbenah untuk menarik pengunjung. Tempat wisata itu berada di Jalan Raya Tembus Sarangan Cemoro Sewu. Sekitar 8 KM dari Telaga Sarangan.

2. Diisukan Jadi Menteri, Risma Belum Ada Mandat Mega

Diisukan menjadi mensos, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku belum mandapat mandat dari Ketum PDIP Megawati. Namun, bila Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan menjalankan tugas tersebut, dirinya akan menjalankan tugas yang diemban sebaik-baiknya.

"Sekali lagi kenapa saya tidak berani (berkomentar menjadi mensos), siapa pun yang ngomong, kalau saya baru mendapat perintah Bu Mega, 'Bu Risma kamu jalani', aku baru jalan," tegas Wali Kota Risma saat ditemui di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam, Rabu (16/12/2020).

Jika dirinya masuk menjadi bagian dari kabinet Indonesia Maju, itu bukan karena permintaannya. Sebab, jika dia meminta jabatan tersebut, justru akan terbebani. Menurut dia, bila menjadi mensos, ia akan terbebani bantuan sekian juta penduduk di Ibu Pertiwi.

"Tapi bukan aku yang minta atau aku yang kepingin (Jadi mensos). Kalau aku yang kepingin, aku takut itu tadi. Karena sekian juta tergantung pada bantuan-bantuan tadi," jelasnya.

Hingga kini Risma mengaku belum mendapat perintah dari Megawati untuk menjadi menteri dengan alasan Pilkada Surabaya 2020 belum usai.

wali kota rismaWali Kota Risma/ Foto: Esti Widiyana

"Belum. Karena memang belum selesai pilkadanya," tandasnya.

Baginya, mensos memiliki tanggung jawab besar. Sekian juta penduduk Indonesia bergantung kepada mensos. Karena tanggung jawab yang besar itulah dirinya tidak berani menjabat sebagai menteri meski siapa saja yang akan mempengaruhinya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu menyebut menjadi seorang menteri itu memiliki tugas yang berat. Sebab, masyarakat tidak mampu se-Indonesia bergantung pada mensos. Risma pun takut jika dirinya yang meminta atau yang menginginkan posisi menteri. Sebab, dirinya harus mempertanggungjawabkan jabatannya kepada Tuhan.

"Kalau aku salah, kan bahaya sekali, aku harus mempertanggungjawabkan kepada Tuhan yaopo (Bagaimana)," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.