Pakar Nilai Ada yang Beda dari Sikap Risma Tanggapi Isu Mensos

Pakar Nilai Ada yang Beda dari Sikap Risma Tanggapi Isu Mensos

Amir Baihaqi - detikNews
Selasa, 15 Des 2020 20:51 WIB
Masih banyak warga yang nongkrong di warung-warung kopi meski virus Corona mewabah. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau pemilik warung menjalankan protokol kesehatan.
Wali Kota Risma (Foto file: Deny Prastyo Utomo/detikcom)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diisukan mendapat tawaran Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Juliari Batubara yang ditahan KPK. Risma sendiri mengaku tak mau takabur dengan tawaran itu.

Pengamat politik Surokim Abdusalam menyebut jawaban Risma soal tawaran menteri sangat diplomatis. Jawaban itu sendiri dinilai sangat berbeda dengan sebelum-sebelumnya saat mendapat tawaran yang sama.

"Beliau menjawab diplomatis akan melihat dan memasrahkan ke Bu Mega," kata Surokim kepada detikcom, Selasa (15/12/2020).

Tak hanya itu, Surokim juga yakin Risma akan menerima tawaran jabatan menteri. Sebab tawaran itu datang saat Risma telah purna tugas sebagai wali kota.

"Saya pikir itu jawaban implisit bahwa beliau mau jika ditugaskan. Berbeda dengan jawaban-jawaban beliau sebelumnya yang selalu kekeh akan menyelesaikan tugas sebagai wali kota dan tidak membuka opsi penugasan dari ketum," terangnya.

Simak juga video 'Seruan Hukuman Mati untuk Tersangka Kasus Korupsi':

[Gambas:Video 20detik]



Sementara pakar psikologi politik Andik Matullesy Untag 45 Surabaya menyebut Risma memang salah satu kandidat kuat menjadi menteri Jokowi. Namun, kali ini Risma tak bisa menolaknya karena selain selain sudah purna tugas menjadi wali kota, Kemensos sendiri merupakan jatah jabatan untuk PDIP.

"Sejak awal pembentukan kabinet, Risma sudah menjadi salah satu kandidat menteri, namun beliau ingin menuntaskan jabatan wali kota. Selain itu "jatah" mensos adalah dari PDIP seperti mensos yang menjadi tersangka korupsi," terang Andik.

Meski begitu, lanjut Andik, jika memang Risma menjadi mensos, pekerjaan berat akan menunggu Risma. Sebab di jabatan itu, Risma dituntut untuk memperbaiki persoalan yang ditinggalkan menteri sebelumnya karena kasus dugaan korupsi bansos.

"Kalaupun Risma akan menjadi mensos, pekerjaan berat sudah menunggu dan tuntutan untuk melakukan perbaikan kemensos yg penuh dengan berbagai persoalan dan menurunnya kepercayaan publik pada institusi tersebut," ujar Andik.

"Risma tidak bisa lagi bekerja seperti di Surabaya yang mengandalkan kekuatannya sendiri, tapi harus mampu merangkul banyak pihak sebagai sebuah super tim dari pusat sampai dengan daerah," tandas Andik.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.