Pakar politik Surokim Abdusalam menyebut peluang menduduki mensos itu sangat kuat. Ia kemudian menyebut ada tiga alasan kuat yang memungkinkan Risma akan mendapat jabatan tersebut.
"Menurut saya peluang Bu Risma cukup kuat untuk menempati posisi sebagai pengganti mensos. Pertama posisi beliau di DPP PDIP cukup strategis dan punya relasi khusus dengan Bu Mega. Kedua, Bu Risma termasuk kepala daerah kader PDIP dengan kinerja bagus di atas rata-rata kepala daerah yang lain," jelas Surokim kepada detikcom, Selasa (15/12/2020).
Sedangkan alasan ketiga, lanjut Surokim, posisi Risma yang akan purna tugas sebagai wali kota juga merupakan momentum yang tepat. Sebab menurutnya, selama ini jika mendapat tawaran jabatan Risma selalu menolak dengan alasan masih menjabat wali kota.
"Ketiga, posisi Bu Risma yang akan selesai mengemban amanah sebagai kepala daerah pasca Pilkada. Kali ini momentumnya saya pikir pas karena pemimpin Surabaya hasil pilkada sudah ketahuan. Jika melihat respons beliau kali ini berbeda dengan sebelumnya," terang pria yang juga peneliti Surabaya Survey Center (SSC) itu.
"Sementara jabatan menteri yang luang karena kena KPK kan hanya ada 2 menteri KKP dan Mensos. Menurut pendapat saya lebih pas Mensos. Saya yakin beliau mau menerima jika ditugaskan untuk sebagai mensos sebagai jalan untuk menjadi tokoh nasional dan naik level," tutur pria yang juga dosen di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu.
Menurut Surokim, jabatan menteri yang diemban Risma juga dinilai sebagai ujian pertama. Karena jika berhasil, tak menutup kemungkinan Risma akan berkibar dan memungkinkan maju di Pilkada DKI Jakarta nantinya.
"Ya akan jadi ujian pertama di level nasional jika sukses dan berhasil maka peluangnya akan kian berkibar di level nasional termasuk untuk running Pilkada Jakarta," tandas Surokim.