Nenek Simis (80), penjual jajanan legendaris di Pacitan hidup dalam kesederhanaan. Pakaian yang dia kenakan saat berjualan tampak ala kadarnya.
Pun tak ada perhiasan yang menempel di tubuh nenek dengan empat cucu tersebut. Meski begitu, si nenek mengaku hidup bahagia tanpa hutang.
"Mboten (tidak punya hutang). Lha wong cuma sendirian (janda)," ucapnya sembari tersenyum ditemui detikcom, Sabtu (12/12/2020).
Diakuinya, berjualan jajan di poskamling selama 25 tahun membuatnya merasa tetap produktif di usia senja. Memang untung yang diperolehnya tak seberapa.
Namun itu tak mengurangi rasa syukur perempuan yang dikarunia satu anak laki-laki tersebut. Selama ini uang yang dia dapat digunakan untuk kebutuhan pribadi.
"Kadang saya kasih buyut (cicit) untuk uang saku sekolah," ucap Simis yang memiliki empat cicit.
Kegiatan berjualan bagi Simis tak sebatas mencari uang. Namun lebih dari itu menjadi sarana menjalin silaturahim dengan warga.
Karenanya meskipun kebutuhan hidup sudah dicukupi oleh anak dan cucunya, dia belum berencana berhenti jualan. Itu sekaligus menjadi resepnya untuk tetap bugar.
Pandemi COVID-19 yang melanda membuat Simis lebih berhati-hati. Bahkan sejak berangkat dari rumah menuju poskamling cucunya selalu berpesan agar dirinya tak melepas masker.
"Saya itu ndak boleh terlalu lama di poskamling. Pokoknya jam 9 harus pulang. Tapi sebelum (dagangan) habis saya belum pulang," kata perempuan bernama asli Miskinem itu.