.webp)
Juru bicara Satgas COVID-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengatakan, selain Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi, Pengadilan Agama (PA) juga merupakan klaster perkantoran.
"Iya benar, klaster perkantoran. Kemarin kita nyatakan Pengadilan Negeri sebagai klaster karena ada 9 orang yang positif (COVID-19)," ujarnya kepada detikcom, Jumat (11/12/2020).
Ditetapkannya PA Banyuwangi sebagai klaster perkantoran, karena adanya penambahan 4 orang positif COVID-19, yang diduga tertular oleh salah satu hakim di PS yang meninggal dunia karena COVID-19.
"Ada penambahan pasien. Indikasi tertular dari hakim yang meninggal dunia," tambahnya.
Rekomendasi telah dikeluarkan oleh Satgas COVID-19 Banyuwangi. Yakni menghentikan sementara pelayanan dan melakukan karantina, kepada petugas yang kontak langsung dengan para pasien positif. Pihaknya juga meminta kepada PA Banyuwangi untuk melakukan penyemprotan pula di seluruh ruangan.
"Karantina, dan kita lakukan tracing ke petugas lain. Rekomendasi telah kita keluarkan untuk melakukan penyemprotan," tambahnya.
Lebih jauh Rio kembali mengingatkan agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaannya, mengingat pandemi COVID-19 belum berlalu. Terlebih dalam beberapa hari terakhir terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Banyuwangi.
"Tetap harus disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Terutama 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak)," imbaunya.
"Ini untuk keselamatan diri kita sendiri, keluarga, orang dekat kita, maupun masyarakat secara luas," tutup dr. Rio yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi ini. (fat/fat)
