Tanggul tersebut berada di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Tanggul itu jebol diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru.
Kini penambang pasir secara swadaya melakukan pengalihan aliran lahar, agar banjir tidak terus menggerus tanggul sungai. Ada tiga unit alat berat yang dikerahkan oleh penambang pasir.
"Kita sebagai penambang memiliki kepedulian kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Karena jika sampai tanggul sungai ini jebol, maka akan berdampak kepada warga 3 desa. Sehingga kita lakukan secara swadaya penggalian arus banjir lahar Gunung Semeru menggunakan 3 unit alat berat," ujar salah seorang penambang pasir, Satuhan kepada detikcom, Jumat (11/12/2020).
Pengalihan arus banjir lahar ini untuk mengurangi kerusakan tanggul penahan banjir. "Dengan bantuan penambang untuk pengalihan arus lahar menggunakan 3 alat berat ini, nantinya bisa mengalihkan arus banjir kembali ke tengah sungai. Sehingga mengurangi kerusakan tanggul," ujar Komandan Operasi Satgas Gunung Semeru Kapten Inf AE Supriyadi.
Sungai Renteng merupakan sungai yang berhulu dari Sungai Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, yang dialiri banjir dari Gunung Semeru. Senin (7/12), tanggul penahan banjir lahar di Sungai Renteng itu jebol. (sun/bdh)