Warga yang mengetahui tanggul jebol, khawatir akan kembali terjadi banjir yang airnya meluap ke pemukiman warga. Padahal sungai tersebut masih menyimpan material vulkanik. Khawatirnya, material vulkanik tersebut ikut meluap dan membahayakan warga.
"Tanggul penahan banjir di Sungai Renteng jebol sekitar 8 meter akibat terkikis banjir lahar dari Gunung Semeru. Warga khawatir kalau jebol, bisa tiga desa terdampak yaitu Desa Sumber Wuluh Jugosari dan Jarit," ujar Taufiq, warga Desa Sumber Wuluh kepada detikcom, Senin (7/12/2020).
BPBD Lumajang akan melakukan perbaikan tanggul yang jebol tersebut secepatnya, sehingga tidak membahayakan keselamatan warga saat terjadi banjir lahar hujan susulan.
"Penyebab jebolnya tanggul penahan banjir lahar itu akibat tergerus air saat kemarin terjadi lahar Semeru. Kita sudah kaji dan secepatnya akan ditangani agar warga tidak resah," ujar Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BBPD Lumajang Wawan Hadi Siwoyo.
Sungai Renteng merupakan salah satu Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dialiri banjir lahar hujan Gunung Semeru. Petugas mengimbau warga di sekitar bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan ssat terjadi banjir lahar hujan Gunung Semeru.
Petugas juga mengimbau kepada para penambang pasir untuk menghentikan aktivitas penambangan saat terjadi banjir lahar hujan Semeru.
"Kita mengimbau kepada masyarakat di bantaran sungai untuk waspada bencana banjir lahar Gunung Semeru, serta para penambang pasir untuk menghentikan aktivitas saat mulai hujan dikhawatirkan terjadi banjir lahar," pungkasnya.
Tonton video 'Gunung Semeru Masih Aktif Keluarkan Awan Panas':
(fat/fat)