.webp)
Hingga pukul 16.37 WIB dari total DPT 466.441 jiwa, suara yang masuk sebanyak 279.682 atau 59,96 persen. Dari jumlah itu Aji-Gagarin meraup suara 209.883 atau 75,04 persen.
Posisi Aji-Gagarin jauh meninggalkan paslon Yudi Sumbogo-Isyah Anshori. Pasangan nomor urut 2 tersebut mendapat perolehan suara 69.799 atau 24,96 persen.
"Sebenarnya ini bukan quick count, tapi real count karena bersumber dari saksi-saksi kami yang ada di TPS-TPS," ucap Aji saat konferensi pers di Kantor DPC Partai Demokrat, Rabu (9/12/2020).
"Dan hasilnya alhamdulillah baik. Kami berada di posisi 75 persen, sekitar itu. Dan harapannya kami bisa bertahan sampai nanti C1 pun juga seperti itu, syukur bisa naik,'' imbuhnya.
Angka yang ada, lanjut politisi yang pernah menjabat Ketua DPRD tersebut, sesuai apa yang diharapkan. Hal itu mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
Sebelumnya, pihak partai memang memasang target kemenangan hingga 80 persen. Namun tentu saja, kondisi masyarakat yang terdampak langsung virus Corona ikut memengaruhi angka partisipasi.
"Hasil ini insyaallah memuaskan seluruh pihak. Terutama adalah masyarakat Pacitan," katanya.
Ucapan terimakasih juga dia sampaikan kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum AHY, serta EBY yang sampai saat ini masih berada di Pacitan. Demikian pula jajaran DPD dan DPC.
"Kemudian kami juga menyampaikan terimakasih kepada partai-partai koalisi baik pengusung maupun pendukung, kepada tim sukses dan relawan," tambahnya.
Secara khusus ucapan terimakasih juga ditujukan kepada paslon nomor urut 2 Yudi Sumbogo-Isyah Anshori. Sebab sejak awal hingga saat ini telah bersama memberikan iklim yang kondusif.
Gagarin menambahkan hasil penghitungan yang ada saat ini merupakan perwujudan sikap masyarakat dalam memilih pemimpin. Berikutnya kader Partai Golkar itu mengajak semua pihak tetap menjaga tali persaudaraan.
Dia pun membeberkan rencana jangka pendek yang akan dilakukan timnya. Yakni merangkul semua pihak yang terlibat kontestasi pilkada. Dia berharap seluruh elemen siap menerima jika kenyataan yang ada sebagai bagian dari demokrasi.
"Pemimpin yang terlahir itu bukan pimpinannya pendukung calon nomor (urut) 1 saja. Tetapi adalah pimpinan masyarakat secara keseluruhan," tandas Gagarin.
