Pilwali Surabaya Digelar Besok, Pasien COVID-19 Diizinkan Nyoblos?

Pilwali Surabaya Digelar Besok, Pasien COVID-19 Diizinkan Nyoblos?

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 08 Des 2020 23:05 WIB
rs husada utama
RS Husada Utama (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya - Pilwali Surabaya sudah di depan mata, salah satunya Kota Surabaya juga merayakan pesta demokrasi tersebut. Lalu bagaimana dengan hak pilik pasien COVID-19 yang dirawat di RS?

Dirut Rumah Sakit Husada Utama (RSHU), dr Didi D Dewanto SpOG menegaskan, jika lebih dari 100 pasien COVID-19 di RSHU tidak menggunakan hak pilihnya. Sebab, pihaknya tidak ingin mengambil risiko penularan.

"Kami putuskan tidak, karena nanti malah beresiko pada petugas-petugas KPPS-nya. total pasien 155 (yang tidak mendapatkan hak pilih)," kata Didi saat dihubungi detikcom, Selasa (8/12/2020).

155 Pasien COVID-19 yang dirawat di ruang isolasi RSHU dalam kondisi ringan, sedang, hingga berat.

Berbeda halnya dengan RS Royal dan RS Unair. Mereka justru memperbolehkan pasiennya untuk menggunakan haknya saat pesta demokrasi besok.

Jubir COVID-19 RS Royal dr Dewa Nyoman Sutanaya mengatakan untuk mekanismenya nanti petugas pilkada masuk ke ruang isolasi menggunakan APD lengkap. Kemudian mengambil hak pilih pasien COVID-19.

"Boleh-boleh saja. Petugasnya ke ruang isolasi, di RS kan pasien sedang, berat. Jadi kondisinya kebanyakan bed rest," kata Dewa.

Jubir Tim Satgas COVID-19 RS Unair, dr Alfian Nur Rasyid SpP mengatakan, jika pihaknya juga mempersilhkan pasiennya untuk menggunakan hak pilihnya.

"Iya dipersilakan. Tapi belum ada sosialisasi dan arahan dari KPU tentang teknisnya sampai sore ini," kata Alfian.

"Iya dipersilakan. Tapi belum ada sosialisasi dan arahan dari KPU tentang teknisnya sampai sore ini," kata Alfian.

Jika diperbolehkan dan mendapat arahan teknis dari KPU, maka akan ada puluhan pasien yang akan mencoblos. "Mungkin ada 20-30an pasien yang berkenan mencoblos kalau memang PPS datang," ujar Alfian.

Sementara Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Teknis Penyelenggaraan Soeprayitno, mengatakan akan ada petugas yang mendatangi pasien isolasi di rumah maupun RS. Hal itu dilakukan asalkan keluarga pasien telah mengurus formulir pindah pilih.

"Akan ada petugas yang jemput bola dari panitia pemungutan suara terdekat. Pasien di rumah sakit termasuk keluarga yang menjaga sebelumnya ditekankan mengurus formulir A5 atau formulir pindah pilih untuk memudahkan administrasi pemungutan suara," kata Soeprayitno. (iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.