.webp)
"Fatwa itu ya untuk melindungi santri Lirboyo, alumni Lirboyo dari ajaran, sesuatu yang kontra dengan NU. Sah-sah saja fatwa itu. Karena di NU kita menjaga persaudaraan dan keutuhan NKRI," ujar Ketua PWNU Marzuki Mustamar saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (8/12/2020).
Marzuki menjelaskan Ponpes Lirboyo sebagai pondoknya NU akan menghindarkan santri dan alumninya dengan ajaran yang kontra dengan ahlussunnah wal jamaah dan kontra dengan NKRI.
"NU tentunya akan menghindarkan para santri dari yang kontra ahlussunnah wal jamaah, yang kontra dengan NKRI, yang kontra dengan negara," tegasnya.
PWNU sendiri, lanjut Marzuki mendukung fatwa dari PP Lirboyo yang dikeluarkan oleh KH Athoillah Sholahuddin Anwar. Menurut Marzuki, sudah kewajiban kiai NU untuk menghindarkan santrinya dari hal yang berlawanan dari syariat islam.
"Kalau yang terjadi tidak sesuai syari'at islam, tentu saja NU tidak akan mendukung. Dan sudah kewajiban para kiai NU untuk melindungi santrinya dari ajaran yang kontra dengan ahlussunnah wal jamaah," tandas Marzuki.
Pengurus Ponpes Lirboyo membenarkan adanya fatwa tersebut. Namun fatwa itu telah diberi pengantar atau judul yang berbeda-beda. Seperti yang diunggah akun twitter Lembaga Dakwah PBNU @ldnu1926. Akun itu mengunggah fatwa dari KH Athoillah Sholahudin Anwar dengan pengantar 'Pesantren Lirboyo keluarkan fatwa untuk menghindari sosok habib yang kerap melawan pemerintah'.
"Banyak di media sosial yang membumbui statemen KH Athoillah secara berlebihan, seperti dalam tayangan YouTube yang diberi narasi tambahan sendiri," ujar salah seorang anggota majelis pengasuh Ponpes Lirboyo KH Oing Abdul Muid.
Gus Muid mengatakan dawuh dari pengasuh Ponpes Lirboyo KH Athoillah Sholahuddin Anwar yang sebenarnya bukan dengan judul fatwa untuk menghindari sosok habib yang kerap melawan pemerintah.
"Namun bertuliskan judul Fatwa Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Memilih Tokoh Panutan," pungkas Gus Muid. (iwd/iwd)
