Para penambang diminta menghentikan aktivitas dan menjauhi lokasi karena saat terjadi banjir lahar hujan Gunung Semeru, bisa membahayakan keselamatan.
"Pemerintah tidak bosan untuk memperingatkan kepada warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai serta para penambang agar mewaspadai banjir lahar Gunung Semeru. Apalagi, material vulkanis Gunung Semeru di Sungai Curah Kobokan yang menumpuk, masih panas," ujar Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo kepada detikcom, Selasa (8/12/2020).
Selain Sungai Curah Kobokan, sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dialiri banjir lahar Gunung Semeru di antaranya Sungai Glidik, Sungai Bondeli, Sungai Besuk dan Sungai Rejali.
"Kita akan menerjunkan tim untuk memantau sejumlah sungai serta memberi imbauan kepada masyarakat saat terjadi banjir lahar Gunung Semeru," pungkasnya.
Sementara data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru 8 Desember 2020 pukul 06.00 WIB-12.00 WIB, Gunung Semeru mengalami letusan 4 kali, guguran 3 kali dan tremor harmonik 4 kali. Status Gunung Semeru masih waspada level II. (fat/fat)