Hilangnya Fathur Rahman (27) warga Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, diduga hilang tersapu banjir lahar panas Gunung Semeru, masih misteri. Keluarga Fatur mengaku tingkah anaknya aneh dan seperti tidak mau berpisah.
Orangtua Fathur Rahman, Sumarya (47) dan Arsono (53) merasa sedih dan terpukul. Sebab hingga saat ini, anak pertamanya itu belum ditemukan. Foto masa kecil Fathur Rahman terus dipeluknya. Ibunya, Sumarya seolah tidak percaya jika anaknya tidak bakal pulang ke rumah tempat asalnya lagi. Tatapan matanya kosong, sesekali air mata keluar tanpa disadari.
Sebelum kejadian itu, dirinya mengaku mendapat firasat buruk saat korban pulang ke rumah. Selain lebih banyak tidur dan minta bermanja-manja dengan ibunya.
"Sebelum hilang, waktu itu pulang kerja. Dia sangat manja, dan tidur di pangkuan. Anaknya ingin dekat terus. Saya tidak tahu kalau mau pamitan untuk seterusnya," kata Sumarya kepada detikcom di rumahnya Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Minggu (6/12/2020).
Anaknya, jelas Sumarya, juga bercerita menemukan kertas seperti jimat bertuliskan huruf Arab, huruf Jawa Kuno dan bahasa Indonesia.
Simak video 'Gunung Api Erupsi Bersamaan, Apa Penyebabnya?':
"Saat pulang kerja dari Kabupaten Lumajang, cerita ke saya menemukan jimat ada tulisan bahasa arab, bahasa indonesia dan bahasa Jawa. Anaknya cerita jimatmya baunya sangat harum sekali. Fathur sempat baca jimat itu. Jimat nemu di tempat kerja di aliran sungai tempat lahar panas Gunung Semeru meletus, diambil terus dimasukkan ke sakunya, terus jimat itu hilang, tinggal tersisa harumnya," ujarnya.
Pihaknya berharap kepada Pemerintah Lumajang untuk melakukan pencarian.
"Mohon pemerintah Lumajang bisa mencari anak saya. Semoga ketemu dengan selamat," pungkasnya.
![]() |
Fathur Rahman (27), warga Dusun Petinggi, RT 07 Rw 04. Ia sudah satu tahun bekerja sebagai operator alat berat di salah saru perusahaan tambang pasir di aliran sungai lahar Gunung Semeru, Lumajang.
Berdasarkan laporan yang diterima pihak keluarga, saat Gunung Semeru meluncurkan lahar panas sekitar pukul 03.00 WIB, Fathur yang saat itu memakai kaus warna merah terlelap tidur di mess dekat dengan sungai aliran lahar panas. Ia sempat dibangunkan rekan kerjanya. Lalu mungkin karena kaget ia langsung lari entah ke mana.
Sampai saat ini Fathur belum ditemukan. Motor trail miliknya ditemukan di depan mess perusahaan tempat korban bekerja. Motor itu tertimbun lahar panas saat dilakukan pencarian oleh pihak Pemerintah Kabupaten Lumajang.