Tes swab dilakukan di masing-masing puskesmas di Banyuwangi, Sabtu (5/12/2020). Mereka yang melakukan swab test adalah 182 KPPS dan 209 PTPS. Tes swab dilakukan karena pada saat pemeriksaan rapid tes beberapa waktu lalu, mereka dinyatakan reaktif antibody Immugnoglobulin M (IgM).
"Tes swab dilakukan hanya kepada KPPS dan PTPS yang IgM nya reaktif," kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, saat dikonfirmasi detikcom.
Tes swab sendiri dilakukan di masing-masing puskesmas. Estimasi petugas di tingkat TPS itu antara 300 sampai 400 orang. Sebagian, kata Rio, masih belum hadir.
"Kita sudah berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu. Untuk angka pastinya saya tidak ingat. 300-an lebih, hampir 400. Tapi tadi masih ada yang belum hadir," ujarnya.
Menurut dr. Rio, sapaan akrabnya, hasil dari tes swab ini sudah bisa diketahui dua hari ke depan. Sehingga, ketika ada KPPS atau PTPS yang dinyatakan positif COVID-19 bisa segera diganti.
"Kita sudah miliki PCR maupun PCM. Dua hari sudah bisa kita ketahui hasilnya. Semoga saja, hasilnya negatif semua," harapnya.
Tak lupa, Rio mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar benar-benar disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Terutama 3 M, yakni mengunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Terutama saat hari pencoblosan nanti. Ini harus benar-benar dilaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Kita tidak ingin pesta demokrasi ini justru menjadi klaster baru COVID-19," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Divisi Organisasi dan SDM Bawaslu Banyuwangi Anang Lukman Afandi menyampaikan, bagi PTPS yang hasil swabnya terkonfirmasi COVID-19 maka akan segera dilakukan pergantian antar waktu (PAW).
"Langsung kita ganti. Karena memang saat rekrutmen dulu sudah ada cadangan untuk penggantinya. Untuk pengganti tetap harus menjalani rapid tes untuk mengantisipasi penularan COVID-19," tutupnya. (iwd/iwd)