Saat ini, 39 ASN yang positif COVID-19 masih menjalani isolasi di rumah sehat yang disediakan oleh pemkab. Mereka dipantau oleh tim kuratif Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo. Kondisi mereka membaik dan tidak ada gejala.
Saat ini satgas bersama Dinkes Kabupaten Probolinggo sedang meningkatkan tracing dan testing utk memutus penularan COVID- 19. Kontak erat dengan 39 pasien akan dilakukan swab.
"Ada instruksi dari Ketua Satgas, selama 10 hari kedepan, terhitung mulai besok 5 hingga 15 Desember 2020 ini, seluruh ASN dan Karyawan Pemkab akan diberlakukan WFH," ujar Jubir Satgas COVID- 19 Kabupaten Probolinggo dr Dewi Vironica
Menurut Dewi, pemberlakuan WFH dilakukan karena banyak pegawai atau OPD terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga pilihan penutupan diambil untuk menghindari penyebaran COVID-19 di lingkungan perkantoran.
"Saat ini ada sekitar 39 pegawai yang terpapar COVID-19, dan itu bukan hanya pegawai yang ada di Kantor Bupati saja. Melainkan total akumulatif dari pegawai kecamatan dan rumah sakit juga. Itu data kami catat sekitar dua minggu terakhir," ujar Dewi.
Sebab selama ini, kata Dewi, banyak ditemukan ASN dan Karyawan yang berstatus OTG memaksakan diri untuk masuk kantor. Sehingga berpotensi menularkan COVID-19 kepada karyawan lainnya.
"Kalau sudah berstatus OTG, mereka memaksakan untuk masuk kantor. Mereka juga tidak mengaku kalau mereka sakit," sebutnya.
Hal itu disayangkan oleh satgas, sehingga berdampak pada pegawai lainnya dan mengakibatkan Kantor Bupati Probolinggo, harus di tutup selama 10 hari. Bagi karyawan yang sedang menjalani WFH lalu didapati gejala, kami anjurkan untuk langsung ke puskesmas terdekat.
Kasus COVID-19 di Kabupaten Probolinggo sejauh ini sudah mencapai 1.678 orang. Rinciannya, 132 orang dirawat, 1.452 pasien sembuh, dan 94 pasien meninggal dunia. Sedangkan kasus suspect 45, Probable 19, dan Discarded 304. (iwd/iwd)