Masa Akhir Kampanye, Machfud-Mujiaman: Izinkan Kami Melayani Warga Surabaya

Masa Akhir Kampanye, Machfud-Mujiaman: Izinkan Kami Melayani Warga Surabaya

Faiq Azmi - detikNews
Jumat, 04 Des 2020 19:59 WIB
machfud-mujiaman
Machfud-Mujiaman (Foto: Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya - Paslon Wali Kota-Wakil Wali nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno berharap warga Surabaya ramai-ramai datang ke TPS 9 Desember mendatang. Machfud-Mujiaman juga meminta izin, untuk melayani warga Surabaya.

"Saya percaya warga Surabaya sangat cerdas, rasional. Saya yakin masyarakat Surabaya cerdas menentukan pilihannya. Jangan malas ke TPS, ayo ke tps gunakan hak pilih untuk membawa perubahan bersama Surabaya lebih maju, Surabaya naik kelas. Saya yakin dan percaya, warga Surabaya akan rame-rame ke TPS. Mudah-mudahan partisipasi pemilih mencapai lebih dari 60 persen pemilih," ujar Machfud didampingi Mujiaman di Posko Pemenangan MaJu, Jumat (4/12/2020) sore.

Statement tersebut, dijelaskan Machfud merupakan statement akhir kampanye sebelum dirinya bersama Mujiaman di depan pendukung, relawan hingga parpol pengusung. Setelah ini, Machfud-Mujiaman akan fokus mengikuti debat pamungkas Pilkada Surabaya pada Sabtu (5/12) dan memasuki masa tenang Pilkada 2020.

Machfud merasa sedih, saat dirinya dan Mujiaman sudah tidak bisa menyapa warga lagi dalam tahapan kampanye. Ia berharap, masyarakat Surabaya memilih calon yang benar-benar bisa mewujudkan aspirasi mereka.

"Ya ada rasa sedih dan bahagia ini perjalanan panjang. Mulai bulan Februari saya turun menyapa warga. Besok tahapan debat pamungkas, lalu tiga hari masa tenang dan pemilihan. Ada yang hilang, karena selama ini saya menyapa warga Surabaya. mendengar aspirasi mereka. Bagi kami, ini bekal untuk membuat masyarakat Surabaya lebih sejahtera, maju lagi," ungkapnya.

"Pesan terakhir saya sampaikan, kampanye mungkin tidak ada lagi. Tapi silaturahmi dengan tokoh, kiai, ulama kita tetap lakukan, masak silaturahmi juga gak boleh. Setelah itu tinggal kita tunggu coblosan 9 Desember nanti," lanjutnya.

Machfud menceritakan di masa akhir-akhir kampanye ini, dirinya mendapat serangan isu bahwa dirinya intoleran dan radikal. Dengan latar belakang jendral kepolisian, Machfud merasa hal tersebut sangat tidak benar.

"Kami melakukan penguatan dengan tokoh lintas agama, kami sudah biasa bersilaturahmi. Bukan hal lain. Kalau saya dibuat framing intoleransi, gak mungkin. Saya kapolda 3 kali, menjaga keutuhan itu jadi hal yang wajib, NKRI harga mati. Radikal itu musuh saya sejak dulu. Ya sekarang yang menentukan tanggal 9 nanti adalah rakyat," imbuhnya.

Machfud juga berterima kasih kepada para relawan, pendukung, parpol pengusung, tokoh agama hingga seluruh warga Surabaya atas kerja samanya selama masa kampanye Pilkada 2020 ini.

"Saya berterima kasih kepada semuanya. Para pekerja, semuanya. Relawan saya, tokoh agama. Saya minta maaf bila ada tutur kata yang kurang berkenan," terangnya.

"Tidak ada yang lebih utama dari pembangunan Surabaya kecuali kesejahteraan warga harus di atas semuanya. Keadilan sosial bagi warga Surabaya. Kami ada di sini semata-mata atas dorongan tokoh Surabaya dan masyarakat Surabaya. Izinkan kami, bila terpilih untuk melayani warga Surabaya," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.