Doni datang bersama anggota Komisi VIII DPR RI, Ali Taher. Kepada Kepala BNPB, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru menjelaskan secara detail, soal awan panas letusan yang telah terjadi tiga hari yang lalu.
Usai mengunjungi Pos PGA Semeru, ia bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Lumajang, melihat secara langsung material vulkanis akibat luncuran awan panas, yang menumpuk di Sungai Curah Kobokan, Desa Supit urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
"Hari ini saya bersama anggota Komisi VIII DPR RI mengunjungi PGA Semeru untuk melihat perkembangan Gunung Semeru," ujar Doni Monardo, Kamis (3/12/2020).
Berdasarkan hasil pemantauan udara oleh PGA Semeru, ada sekitar 6 juta kubik material vulkanik, yang keluar saat terjadi awan panas Gunung Semeru tersebut. Tumpukan material vulkanik itu berpotensi menjadi bencana lahar hujan jika diguyur hujan.
Selain itu, BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk pembangunan jalur evakuasi bagi masyarakat di lereng Gunung Semeru, serta memperbaiki jalur aliran lahar Gunung Semeru.
"BNPB memberikan bantuan senilai Rp 500 juta kepada Pemkab Lumajang untuk penanggulangan bencana erupsi Gunung Semeru. Selain itu, kami akan berkoordinasi dengan PUPR untuk pembangunan jalur evakuasi dan pembangunan aliran lahar Gunung Semeru," pungkas Doni.
Dalam data pos Pengamatan Gunung Api Semeru periode 3 Desember 2020 pukul 12.00-18.00 WIB, Gunung Semeru mengalami letusan 3 kali, guguran 5 kali dan getaran banjir/lahar hujan satu kali. Status Gunung Semeru hingga kini masih waspada atau berada di Level II.