Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, terdapat 6 desa yang hari ini terendam banjir. Dari jumlah itu, 5 desa berada di Kecamatan Mojoagung.
Yaitu Dusun Kalibening, Desa anggalrejo ketinggian air 50 cm, Dusun Subontoro Timur, Desa Mojotrisno ketinggian air 50 cm, Dusun Kebondalem dan Pekunden di Desa Kademangan ketinggian air 10-100 cm, Desa Tejo ketinggian air 10-30 cm, serta Desa Karobelah.
Sedangkan dua desa lainnya adalah Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito ketinggian air 20-60 cm, serta Dusun Kedungbendo dan Sumberpenganten di Desa/Kecamatan Jogoroto ketinggian air 50 cm.
"Saat ini banjir sudah berangsur surut. Perkembangan baru di Karobelah ada genangan, tapi tidak seberapa, sudah mulai surut," kata Kasi Kesiapsiagaan Becana BPBD Kabupaten Jombang Gunadi saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/12/2020).
Sampai saat ini, lanjut Gunadi, jumlah rumah penduduk yang terdampak banjir pada tahap pendataan. Di Desa Kademangan saja, banjir sempat merendam 474 rumah. Sedangkan di Desa Betek 333 rumah warga terdampak.
"Para pengungsi di Kademangan sudah pulang semua karena banjirnya sudah surut," terangnya.
Banjir kali ini akibat meluapnya dua sungai besar di Kabupaten Jombang. Yakni Sungai Catak Banteng Pancir Gunting. Kedua sungai tersebut meluap setelah kawasan hulu dan sepanjang aliran sungai diguyur hujan selama berjam-jam pada Selasa (1/12) malam.
"Karena hujan intensitas sedang di wilayah hulu mulai sore sampai malam. Jam 01.30 WIB air mulai meluap di Mojoagung," jelasnya.
Hujan dengan intensitas tinggi, tambah Gunadi, masih akan terus terjadi di Kabupaten Jombang. Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau masyarakat di kawasan rawan banjir dan tanah longsor agar selalu waspada.
"Rawan longsor di Wonosalam, kalau rawan banjir di Wonosalam, Mojowarno, Bareng, Mojoagung, Sumobito, Kesamben, Ploso, Bandar Kedungmulyo dan Perak. Ini yang kami antisipasi," tandasnya.