Di Banyuwangi ada sekolah trotoar. Kegiatan belajar mengajar yang memanfaatkan ruang terbuka di atas trotoar jalan ini diklaim sebagai sekolah jalanan pertama di Jawa Timur. Bahkan memungkinkan menjadi satu-satunya yang didirikan di Indonesia.
Sekolah yang berada di Lingkungan Kampungbaru, Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu ini, sebenarnya berdiri tahun 2019 lalu. Namun baru saja dilaunching dan diresmikan oleh Calon Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Rabu (2/12/2020).
Ketua Forum Komunikasi Remaja Kampung (FORKOM REKAM) Desa Jambewangi sekaligus Kepala Sekolah Trotoar, Agung Sedana mengatakan, ada sekitar 105 murid yang terdiri dari siswa SD, SMP bahkan siswa berkebutuhan khusus.
"Di sekolah ini, dari golongan manapun bisa mengikutinya tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun," ujarnya kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).
Untuk pelaksanaannya, setiap kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di atas trotoar. Beralaskan karpet dengan bangku-bangku pendek. Bagi murid yang tidak mampu akan diberikan fasilitas buku tulis atau buku gambar serta pensil warna secara gratis.
Dalam Sekolah Trotoar ini, kata Agung, terdapat 5 kelas. Yakni kelas menggambar dan mewarnai, kelas melukis, kelas batik, kelas bahasa Inggris dan kelas musik.
"Sekolah ini dibuka setiap Sabtu malam, sedangkan untuk Minggu pagi khusus untuk kelas musik," tambahnya.
Agung mengaku, sengaja mempercayakan peresmian ini kepada Ipuk Fiestiandani, karena Ipuk memiliki kepedulian terhadap pemuda dan program yang konkret terhadap dunia pendidikan.
"Ibu Ipuk Fiestiandani ini punya program pembangunan pemuda. Keberpihakannya juga lebih pada pemuda. Melalui program ini kreativitas serta tiap ide gagasan diwadahi. Kan keren, kalau pemimpin melibatkan milenial dalam pembangunan Banyuwangi. Karena pemuda ini pastinya punya pemikiran berbeda dan terus-menerus berkarya," pungkasnya.
Peresmian perdana Jambewangi Sekolah Trotoar di Kabupaten Banyuwangi ini ditandai dengan pemecahan guci serta penyerahan lukisan pensil warna potret Ipuk Fiestiandani.
"Hari ini saya meresmikan Jambewangi Sekolah Trotoar pertama di Banyuwangi. Semoga ke depannya sekolah ini dapat bermanfaat untuk kegiatan sosial yang berfokus terhadap pendidikan," kata Ipuk.
Ide untuk mendirikan Sekolah Trotoar ini sangat diapresiasi Ipuk. Dengan segala keterbatasan SDA sekitar, namun para pemuda lingkungan setempat mampu memacu SDM untuk memaksimalkan pengembangan potensi yang ada.
"Ini sangat keren. Kreativitas inilah yang akan menjadikan Banyuwangi semakin maju. Semoga Sekolah Trotoar ini bisa menjadi contoh dan dapat ditiru di desa-desa lainnya," jelas Ipuk.
"Ide dan gagasan seperti inilah yang dibutuhkan. Peran pemuda dalam pengembangan SDM seperti ini sangat bermanfaat," kata Ipuk.
Disebutkan Ipuk, dalam kepemimpinannya nanti jika terpilih menjadi Bupati Banyuwangi, dirinya akan melibatkan para pemuda. Sepenuhnya Ipuk menyadari, bahwa pembangunan Banyuwangi tidak lepas dari peran serta para kaum milenial.
Konsep itulah yang disebut Ipuk sebagai Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) anak muda. Dimana ke depan akan digelar secara rutin untuk bahan penyusun kebijakan.
"Kedepannya, konsep milenial ini akan menjadi bagian dari perencanaan dan penyusunan kebijakan pembangunan. Istilahnya Musrenbang anak muda. Nantinya aspirasi anak muda semakin terakomodasi dalam pembangunan daerah," papar Ipuk.